Sejumlah warga RW 08 Sambikerep, Citraland, Kota Surabaya, Jawa Timur, menolak rencana pendirian sekolah Logos di wilayahnya karena dikhawatirkan munculnya dampak sosial salah satunya kemacetan lalu lintas.
"Saat ini di daerah sekitar lokasi sudah cukup macet, apalagi ini merupakan jalan utama termasuk untuk warga Bukit Palma. Sehingga warga khawatir terganggu kenyamanannya dengan berdirinya sekolah di sini yang pasti akan menambah kemacetan," ujar Ketua RW 08 Sambikerep, Bambang di Surabaya, Kamis.
Spanduk penolakan warga atas pembangunan sekolah Logos juga terpasang di pintu gerbang cluster Taman Puspa Raya dan tanah kosong lokasi akan berdirinya sekolah Logos.
Di lokasi tersebut yaitu Jalan Taman Puspa Raya blok B Nomor 2 akan didirikan bangunan sekolah Logos yang terdiri dari SD, SMP dan SMA setinggi tujuh lantai dengan daya tampung 800 siswa.
"Warga menolak pembangunan sekolah itu kalau sampai ngotot dibangun kami akan lawan," kata seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya oleh media.
Baca juga: Legislator minta Dishub buat rekayasa lalu lintas urai Kemacetan Surabaya barat
Mendapati hal itu, anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota Surabaya Josiah Michael mengatakan, warga berkeberatan dengan berdirinya sekolah Logos itu karena pasti akan menimbulkan kemacetan serta dampak-dampak lain jika sekolah tersebut di bangun.
"Warga membeli rumah di wilayah itu karena mereka ingin tenang," kata Josiah yang juga warga RW 08 Sambikerep Citraland.
Apalagi, lanjut dia, posisi sekolah yang berdekatan dengan gerbang utama dari warga RT 01, 02,03 dan 04 RW 08 ini, jadi bisa dibayangkan tingkat keruwetan, polusi suara, polusi udara dan dampak-dampak sosial lainnya.
Josiah juga mengatakan, jika di lokasi akan dibangunnya sekolah Logos tersebut selain macet juga rawan terjadi kecelakaan.
"Sebaiknya pemkot tidak memberikan izin pembangunan sekolah tersebut karena warga sangat berkeberatan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Saat ini di daerah sekitar lokasi sudah cukup macet, apalagi ini merupakan jalan utama termasuk untuk warga Bukit Palma. Sehingga warga khawatir terganggu kenyamanannya dengan berdirinya sekolah di sini yang pasti akan menambah kemacetan," ujar Ketua RW 08 Sambikerep, Bambang di Surabaya, Kamis.
Spanduk penolakan warga atas pembangunan sekolah Logos juga terpasang di pintu gerbang cluster Taman Puspa Raya dan tanah kosong lokasi akan berdirinya sekolah Logos.
Di lokasi tersebut yaitu Jalan Taman Puspa Raya blok B Nomor 2 akan didirikan bangunan sekolah Logos yang terdiri dari SD, SMP dan SMA setinggi tujuh lantai dengan daya tampung 800 siswa.
"Warga menolak pembangunan sekolah itu kalau sampai ngotot dibangun kami akan lawan," kata seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya oleh media.
Baca juga: Legislator minta Dishub buat rekayasa lalu lintas urai Kemacetan Surabaya barat
Mendapati hal itu, anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota Surabaya Josiah Michael mengatakan, warga berkeberatan dengan berdirinya sekolah Logos itu karena pasti akan menimbulkan kemacetan serta dampak-dampak lain jika sekolah tersebut di bangun.
"Warga membeli rumah di wilayah itu karena mereka ingin tenang," kata Josiah yang juga warga RW 08 Sambikerep Citraland.
Apalagi, lanjut dia, posisi sekolah yang berdekatan dengan gerbang utama dari warga RT 01, 02,03 dan 04 RW 08 ini, jadi bisa dibayangkan tingkat keruwetan, polusi suara, polusi udara dan dampak-dampak sosial lainnya.
Josiah juga mengatakan, jika di lokasi akan dibangunnya sekolah Logos tersebut selain macet juga rawan terjadi kecelakaan.
"Sebaiknya pemkot tidak memberikan izin pembangunan sekolah tersebut karena warga sangat berkeberatan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023