Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menyebutkan sebanyak 436 calon haji setempat siap berangkat ke Tanah Suci pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1444 Hijriah atau 2023 Masehi.
Kepala Kemenag Kabupaten Madiun H. Irfan Alkhaidari mengatakan persiapan pemberangkatan haji saat ini terus dikebut.
Pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menuntaskannya, yakni Dinas Kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan dan vaksin calon haji serta Keimigrasian untuk paspor dan visa.
"Selain itu, calon haji juga mendapatkan bimbingan manasik dari Kanwil Kemenag Provinsi Jatim," ujar Irfan Alkhaidari di Madiun, Minggu.
Sesuai data, dari 436 calon haji yang akan berangkat, yang termuda berasal dari Desa Bangunsari, Kecamatan Dolopo dengan usia 22 tahun dan calon haji paling tua dengan usia 94 tahun berasal dari Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo.
Sementara untuk jadwal keberangkatan dan kepulangan secara resmi belum diterima oleh Kemenag Kabupaten Madiun.
"Menurut 'qur'ah' dari undian yang diselenggarakan oleh Kanwil Jatim, Wilker Madiun berangkat setelah Wilker Madura," kata dia.
Sementara dari sisi kesehatan, pihaknya bekerja sama dengan Dinkes setempat telah melakukan pemeriksaan, termasuk vaksinasi meningitis dan tes kebugaran jasmani.
Pihak Kemenag meminta para calon haji tetap menjaga kesehatannya masing-masing dan rutin menjalani latihan fisik setiap hari sesuai kemampuan.
Ia menambahkan dari 436 calon haji yang akan berangkat, sebagian besar merupakan calon haji lansia dengan usia di kisaran 60 hingga 94 tahun.
Hal itu menjadi perhatian khusus karena regulasi tahun ini berbeda. Dimana pada tahun sebelumnya, calon haji lansia bisa didampingi keluarganya. Sedangkan tahun ini, regulasi tersebut ditiadakan dan calon haji lansia berangkat sendiri tanpa pendampingan.
Sebagai bentuk antisipasi, pihak Kemenag Kabupaten Madiun menambah jumlah tim pendamping.
"Kalau tahun lalu tim pendamping hanya empat, tahun ini kami tambah satu menjadi lima orang. Terdiri dari dua dokter, seorang perawat, seorang petugas kloter, dan seorang petugas pembimbing," kata dia.
Selain itu, calon haji yang masih muda diminta senantiasa memperhatikan dan turut membantu calon haji lansia selama di Tanah Suci nanti.
Untuk itu dia berharap kerja samanya untuk ikut membantu tim pendamping yang terbatas kapasitasnya sehingga perjalanan ibadah haji berjalan lancar, aman, dan selamat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Kemenag Kabupaten Madiun H. Irfan Alkhaidari mengatakan persiapan pemberangkatan haji saat ini terus dikebut.
Pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menuntaskannya, yakni Dinas Kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan dan vaksin calon haji serta Keimigrasian untuk paspor dan visa.
"Selain itu, calon haji juga mendapatkan bimbingan manasik dari Kanwil Kemenag Provinsi Jatim," ujar Irfan Alkhaidari di Madiun, Minggu.
Sesuai data, dari 436 calon haji yang akan berangkat, yang termuda berasal dari Desa Bangunsari, Kecamatan Dolopo dengan usia 22 tahun dan calon haji paling tua dengan usia 94 tahun berasal dari Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo.
Sementara untuk jadwal keberangkatan dan kepulangan secara resmi belum diterima oleh Kemenag Kabupaten Madiun.
"Menurut 'qur'ah' dari undian yang diselenggarakan oleh Kanwil Jatim, Wilker Madiun berangkat setelah Wilker Madura," kata dia.
Sementara dari sisi kesehatan, pihaknya bekerja sama dengan Dinkes setempat telah melakukan pemeriksaan, termasuk vaksinasi meningitis dan tes kebugaran jasmani.
Pihak Kemenag meminta para calon haji tetap menjaga kesehatannya masing-masing dan rutin menjalani latihan fisik setiap hari sesuai kemampuan.
Ia menambahkan dari 436 calon haji yang akan berangkat, sebagian besar merupakan calon haji lansia dengan usia di kisaran 60 hingga 94 tahun.
Hal itu menjadi perhatian khusus karena regulasi tahun ini berbeda. Dimana pada tahun sebelumnya, calon haji lansia bisa didampingi keluarganya. Sedangkan tahun ini, regulasi tersebut ditiadakan dan calon haji lansia berangkat sendiri tanpa pendampingan.
Sebagai bentuk antisipasi, pihak Kemenag Kabupaten Madiun menambah jumlah tim pendamping.
"Kalau tahun lalu tim pendamping hanya empat, tahun ini kami tambah satu menjadi lima orang. Terdiri dari dua dokter, seorang perawat, seorang petugas kloter, dan seorang petugas pembimbing," kata dia.
Selain itu, calon haji yang masih muda diminta senantiasa memperhatikan dan turut membantu calon haji lansia selama di Tanah Suci nanti.
Untuk itu dia berharap kerja samanya untuk ikut membantu tim pendamping yang terbatas kapasitasnya sehingga perjalanan ibadah haji berjalan lancar, aman, dan selamat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023