Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur merumuskan rancangan pakaian adat dan pakaian khas yang digunakan sebagai simbol identitas asli daerah setempat.

Bupati Madiun Ahmad Dawami di Madiun, Minggu, mengatakan perumusan rancangan pakaian adat dan pakaian khas Kabupaten Madiun tersebut melibatkan tim pengkaji dan sejumlah budayawan serta seniman daerah setempat.

"Pakaian adat dan khas merupakan representasi dari berbagai unsur autentik yang ada di wilayah Kabupaten Madiun. Setiap elemen dalam pakaian harus mengandung makna filosofis," ujar dia.

Pihaknya menyambut baik perumusan rancangan pakaian adat dan khas tersebut.

Hal itu merupakan ide positif sekaligus bentuk pelestarian kebudayaan Kabupaten Madiun. Adapun pakaian adat merupakan perwujudan budaya dari suatu daerah, sedangkan pakaian khas menunjukkan ciri khusus daerah tertentu.

Dalam perumusan tersebut, pihaknya menitikberatkan adanya pembeda untuk nilai histori visual setiap item bagian pakaian, antara lain blangkon, beskap buka, beskap tutup, surjan, jarit, keris, beserta aksesoris yang digunakan sebagai pelengkap pakaian adat dan khas.

Sesuai kajian, pakaian adat dirumuskan dari pakaian yang digunakan para Bupati Madiun dan pejabat tinggi saat awal era tahun 1800-an. Motif yang digunakan pada pakaian adat dan khas bersumber dari relief benda dan objek purbakala di Kabupaten Madiun.

Tim merekomendasikan untuk pakaian adat nantinya digunakan bupati, wakil bupati, dan pimpinan perangkat daerah dalam acara khusus, sedangkan pakaian khas digunakan bupati, wakil bupati, pimpinan perangkat daerah, ASN, pejabat negeri di wilayah Kabupaten Madiun, instansi swasta, serta pelajar dan mahasiswa.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023