Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebutkan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah menjadi momentum berbagi rezeki dan menggerakkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar lebih maju.
"Kami harap momen Idul Fitri menggerakkan ekonomi para pelaku usaha mikro, mulai dari pengusaha kue-kue Lebaran, suvenir khas Banyuwangi hingga sektor warung-warung rakyat," ujar Ipuk di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
Di Banyuwangi, lanjut dia, banyak UMKM yang memproduksi berbagai jajanan kering yang kerap jadi oleh-oleh dan suguhan saat silaturahim pada hari raya.
Oleh karena itu, Ipuk meminta semua karyawan pemerintah setempat berbelanja kebutuhan Lebaran di UMKM, mulai kue, hantaran (hampers) untuk kerabatnya ataupun oleh-oleh untuk keluarganya.
"Silakan belanja di UMKM, dan harapan saya masyarakat juga melakukan hal yang sama," kata Ipuk.
Saat lebaran, kata Ipuk, banyak jajanan khas di Banyuwangi yang menjadi suguhan, seperti klemben, bagiak, rengginang, sagon, rempeyek, manisan pala dan beragam kue kering lainnya.
Selain itu, Ipuk mengajak para pemudik atau yang berlibur ke Banyuwangi untuk turut memborong produk UMKM Banyuwangi.
"Jangan lupa juga kalau ke Banyuwangi mencicipi warung-warung legendaris. Tempat kuliner di Banyuwangi sudah tumbuh beragam juga. Dengan kita belanja produk-produk ini sama artinya kita saling bantu untuk menggerakkan ekonomi daerah," ucap dia.
Ratih, pengusaha kue kering dan oleh-oleh yang berada di pusat kota Banyuwangi mengaku omzetnya naik dua kali lipat selama Ramadhan 1444 H.
"Dua minggu ini toko sudah mulai ramai. Stok kue mulai habis, padahal sudah kami siapkan sejak sebelum Ramadhan. Banyak yang beli untuk suguhan Lebaran maupun disiapkan untuk kerabatnya yang pulang kampung," katanya.
Senada juga disampaikan Astutik, pedagang kue yang sehari-harinya berjualan di Pasar Blambangan. Ia mengaku pendapatannya meningkat menjelang Lebaran.
"Alhamdulillah laku keras sejak 2 minggu sebelum hari raya. Selain memasok kue pabrikan, kami juga ambil dari industri rumahan. Kue olahan paling banyak diminati klemben, bagiak dan opak gulung wijen," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami harap momen Idul Fitri menggerakkan ekonomi para pelaku usaha mikro, mulai dari pengusaha kue-kue Lebaran, suvenir khas Banyuwangi hingga sektor warung-warung rakyat," ujar Ipuk di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
Di Banyuwangi, lanjut dia, banyak UMKM yang memproduksi berbagai jajanan kering yang kerap jadi oleh-oleh dan suguhan saat silaturahim pada hari raya.
Oleh karena itu, Ipuk meminta semua karyawan pemerintah setempat berbelanja kebutuhan Lebaran di UMKM, mulai kue, hantaran (hampers) untuk kerabatnya ataupun oleh-oleh untuk keluarganya.
"Silakan belanja di UMKM, dan harapan saya masyarakat juga melakukan hal yang sama," kata Ipuk.
Saat lebaran, kata Ipuk, banyak jajanan khas di Banyuwangi yang menjadi suguhan, seperti klemben, bagiak, rengginang, sagon, rempeyek, manisan pala dan beragam kue kering lainnya.
Selain itu, Ipuk mengajak para pemudik atau yang berlibur ke Banyuwangi untuk turut memborong produk UMKM Banyuwangi.
"Jangan lupa juga kalau ke Banyuwangi mencicipi warung-warung legendaris. Tempat kuliner di Banyuwangi sudah tumbuh beragam juga. Dengan kita belanja produk-produk ini sama artinya kita saling bantu untuk menggerakkan ekonomi daerah," ucap dia.
Ratih, pengusaha kue kering dan oleh-oleh yang berada di pusat kota Banyuwangi mengaku omzetnya naik dua kali lipat selama Ramadhan 1444 H.
"Dua minggu ini toko sudah mulai ramai. Stok kue mulai habis, padahal sudah kami siapkan sejak sebelum Ramadhan. Banyak yang beli untuk suguhan Lebaran maupun disiapkan untuk kerabatnya yang pulang kampung," katanya.
Senada juga disampaikan Astutik, pedagang kue yang sehari-harinya berjualan di Pasar Blambangan. Ia mengaku pendapatannya meningkat menjelang Lebaran.
"Alhamdulillah laku keras sejak 2 minggu sebelum hari raya. Selain memasok kue pabrikan, kami juga ambil dari industri rumahan. Kue olahan paling banyak diminati klemben, bagiak dan opak gulung wijen," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023