Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menerapkan skema mengantisipasi munculnya kemacetan arus mudik Lebaran 2023, di kawasan Bundaran Waru yang merupakan jalur perbatasan kota setempat.
"Ada pos terpadu di lokasi perbatasan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman kepada ANTARA, Rabu.
Petugas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya akan disiagakan di pos terpadu itu. Mereka bakal mengawasi perkembangan arus pengguna kendaraan bermotor, baik yang melintas keluar maupun masuk kota setempat.
Ketika muncul penumpukan arus di dua sisi jalur kawasan Bundaran Waru, maka petugas langsung melaksanakan mekanisme penguraian kemacetan lalu lintas.
"Pengamanan dengan cara pengaturan lalu lintas di Pos Perbatasan Sidoarjo, di pintu masuk Surabaya," ucapnya.
Berdasarkan data dari Polrestabes Surabaya, kekuatan personel kepolisian di Pos Pantau Bundaran Waru diisi oleh 73 petugas gabungan.
Petugas gabungan terdiri dari jajaran Polda Jawa Timur dan Brimob yang masing-masing diisi enam petugas. Kemudian Polrestabes Surabaya menerjunkan 28 personel, terdiri dari Polsek Gayungan, Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim), Samapta, Satlantas, SIKKUM, dan BINMAS.
Kemudian, pos itu juga diisi 74 petugas gabungan dari jajaran TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), dan beberapa personel lain, seperti dari Pramuka, Banser, dan KOKAM.
Pantauan ANTARA, arus lalu lintas di kawasan Bundaran Waru, pada pukul 14.30 WIB, jalur keluar dan masuk Kota Surabaya masih terlihat lancar. Tak ada penumpukan kendaraan bermotor di sana.
Para pengendara terlihat melenggang dengan leluasa sejak Jalan Ahmad Yani hingga memasuki wilayah Bundaran Waru.
Hal serupa juga terlihat di sisi arah masuk Kota Surabaya, arus lalu lintas Jalan Frontage Ahmad Yani masih terpantau lancar.
Sejumlah petugas terlihat melakukan pengawasan melalui posko yang disediakan di samping pos terpadu wilayah perbatasan Surabaya-Sidoarjo itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Ada pos terpadu di lokasi perbatasan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman kepada ANTARA, Rabu.
Petugas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya akan disiagakan di pos terpadu itu. Mereka bakal mengawasi perkembangan arus pengguna kendaraan bermotor, baik yang melintas keluar maupun masuk kota setempat.
Ketika muncul penumpukan arus di dua sisi jalur kawasan Bundaran Waru, maka petugas langsung melaksanakan mekanisme penguraian kemacetan lalu lintas.
"Pengamanan dengan cara pengaturan lalu lintas di Pos Perbatasan Sidoarjo, di pintu masuk Surabaya," ucapnya.
Berdasarkan data dari Polrestabes Surabaya, kekuatan personel kepolisian di Pos Pantau Bundaran Waru diisi oleh 73 petugas gabungan.
Petugas gabungan terdiri dari jajaran Polda Jawa Timur dan Brimob yang masing-masing diisi enam petugas. Kemudian Polrestabes Surabaya menerjunkan 28 personel, terdiri dari Polsek Gayungan, Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim), Samapta, Satlantas, SIKKUM, dan BINMAS.
Kemudian, pos itu juga diisi 74 petugas gabungan dari jajaran TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), dan beberapa personel lain, seperti dari Pramuka, Banser, dan KOKAM.
Pantauan ANTARA, arus lalu lintas di kawasan Bundaran Waru, pada pukul 14.30 WIB, jalur keluar dan masuk Kota Surabaya masih terlihat lancar. Tak ada penumpukan kendaraan bermotor di sana.
Para pengendara terlihat melenggang dengan leluasa sejak Jalan Ahmad Yani hingga memasuki wilayah Bundaran Waru.
Hal serupa juga terlihat di sisi arah masuk Kota Surabaya, arus lalu lintas Jalan Frontage Ahmad Yani masih terpantau lancar.
Sejumlah petugas terlihat melakukan pengawasan melalui posko yang disediakan di samping pos terpadu wilayah perbatasan Surabaya-Sidoarjo itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023