Surabaya - Pasar lampu pencahayaan dengan teknologi berbasis "Light Emitting Diode" (LED) di Indonesia, diprediksi akan mengalami pertumbuhan cukup pesat dalam beberapa tahun ke depan. Manajer Pemasaran Produk Philips Indonesia, Riza Ardiana, kepada wartawan di Surabaya, Jumat, mengatakan lampu LED merupakan jawaban dari kebutuhan konsumen terhadap teknologi hemat energi, ramah lingkungan, tahan lama, sekaligus mudah diaplikasikan. "Lampu LED akan menjadi salah satu teknologi yang tumbuh pesat ke depan dan secara perlahan menggantikan lampu pijar yang ada sekarang," katanya saat memperkenalkan produk terbaru lampu teknologi LED. Menurut Riza, data dari "Strategic Unlimited" yang dirilis pada 2009 menyebutkan bahwa pasar lampu berbasis teknologi LED akan mengalami kenaikan hingga lebih dari 400 juta unit di seluruh dunia pada tahun 2013. Ia mengatakan, sebagai salah satu pemimpin dalam teknologi tepat guna untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, Philips telah mengaplikasikan teknologi LED tidak hanya untuk pemakaian di rumah, tetapi juga beberapa bangunan di Indonesia. "Jembatan Suramadu, air mancur di Kota Palembang dan beberapa gerai perbelanjaan telah menggunakan pencahayaan berbasis LED dari Philips. Selain hemat energi, teknologi ini juga ramah lingkungan dan tahan lama," ujarnya. Riza Ardiana menambahkan, produk terbaru lampu LED ini mampu menghemat energi hingga 80 persen dibanding lampu pijar biasa dan memiliki masa pakai hingga 25 tahun tanpa pergantian. "Memang harganya lebih mahal dibanding lampu pijar atau konvensional biasa. Namun, harga itu sudah sebanding dengan masa pakainya yang lama dan fungsi hemat energinya," katanya. Lampu LED produksi Philips untuk konsumen rumah tangga atau perkantoran dipasarkan dengan kisaran harga Rp130 ribu hingga Rp190 ribu per buah. "Indonesia merupakan salah satu pasar potensial untuk pemasaran lampu LED. Kami tidak hanya menggunakan modern retail untuk pemasaran, tapi juga tradisional retail," tambah Manajer Komunikasi Philips Indonesia, Chatrine Siswoyo.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011