Surabaya - Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mencatat dua rekor baru di Surabaya untuk kategori replika Masjid Nabawi dari rangkaian sarung bermotif terbanyak, dan replika unta dari rangkaian kurma terbanyak. "Rekor ini bukan pemecahan dari kategori yang sudah-sudah, tetapi kategori baru dan belum pernah ada. Artinya, di Surabaya ini diciptakan rekor terbaru," ujar Manajer Senior MURI Paulus Pangka ketika ditemui di sela pemberian gelar MURI di mal "City of Tomorrow (Cito)", Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Minggu. Dengan bertambahnya dua rekor terbaru, kini MURI total memiliki 5.052 rekor berbagai kategori di Indonesia. Dikatakan Paulus, untuk replika Masjid Nabawi dari sarung bermotif terbanyak berada di urutan 5.051, dan replika unta dengan kurma terbanyak berada di urutan 5.052. Replika Masjid Nabawi berdimensi panjang 8,4 meter, lebar 3,66 meter dan tinggi menara 13 meter dengan balutan dari kain sarung berjumlah 178 sarung. Sedangkan, replika unta dari rangkaian buah kurma terbanyak berjumlah total 66.000 kurma dengan dimensi panjang 2,6 meter dan tinggi 2,5 meter. Pengerjaannya membutuhkan waktu selama dua pekan. Asisten "Marcomm Manager" Cito, Indra Irmawan mengatakan, dengan adanya dua pencapaian rekor ini, sama dengan raihan ke-12 dan ke-13 yang dicatat oleh MURI untuk Cito. Pada tahun-tahun sebelumnya, mal yang berada di paling ujung selatan kota Surabaya ini, juga menciptakan rekor baru dengan kategori yang berbeda. "Setiap tahun di Bulan Agustus, Cito selalu menciptakan rekor baru dan semoga bisa terus dilakukan hingga tahun-tahun berikutnya. Selain bersamaan dengan HUT ke-66 RI, kegiatan ini juga menyambut Ramadhan dan Lebaran 1432 H," ucap Indra. Sementara itu, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf memberikan apresiasinya dan mengaku bangga dengan raihan ini hingga mencatatkan dua rekor baru di MURI. "Pemerintah Provinsi Jawa Timur pasti bangga dengan raihan ini. Yang jelas, jangan berhenti sampai di sini dan teruslah berkarya dan berkreasi," kata pejabat yang akrab disapa Gus Ipul tersebut.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011