Tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun, Jawa Timur, pada tahun 2022 tercatat oleh Bada Pusat Statistik (BPS) setempat mencapai sebesar 5,52 persen.
Kepala Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bapelitbangda Kota Madiun Elita Mardiani mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,52 persen tersebut naik dibandingkan dengan tahun 2021 yang di angka 4,79 persen.
"Artinya ekonomi Kota Madiun semakin maju dan tumbuh 0,79 persen dari tahun 2021 yang tercatat 4,79 persen seiring dengan berbagai pembangunan," ujar Elita di Madiun, Senin.
Menurut dia, capaian itu tentu tidak mudah mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung sehingga Pemkot Madiun terus berupaya agar peningkatan ekonomi menjadi prioritas di setiap pembangunan direncanakan.
Selain itu, kata Elita, sejumlah upaya meningkatkan perekonomian telah dilakukan oleh Pemkot Madiun sejak awal masa pandemi lalu.
Angka pertumbuhan ekonomi Kota Madiun sempat tercatat minus 3,39 pada 2020 dan pemerintah setempat berupaya keras agar ekonomi tidak terjun bebas ke arah resesi.
Menurut dia, ada beragam upaya pembangunan yang bermuara pada peningkatan perekonomian di Kota Madiun, mulai kawasan "Pahlawan Street Center" (PSC) yang saat ini telah dilengkapi dengan Pahlawan Business Center (PBC) dan Pahlawan Religi Center (PRC).
Selain itu, didukung pusat kuliner seperti "Bogowonto Culinary Center" dan lapak-lapak UMKM di tiap kelurahan yang terus bersolek, juga pembangunan akses jalan melalui pavingisasi yang semakin meningkatkan kenyamanan masyarakat.
Pembangunan tersebut didukung dengan kebijakan Wali Kota Madiun Maidi, salah satunya kebijakan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berbelanja di PKL dan UMKM sekitar tempat tinggal dan kantor.
Besaran belanja wajib dilaporkan ke dalam aplikasi Pro UMKM. Sejak kebijakan dijalankan, total belanja ASN sudah mencapai lebih dari Rp 11 miliar dan terus bergulir.
Pemkot Madiun melalui OPD terkait juga mempermudah pengusaha besar yang ingin berinvestasi di Kota Madiun, di antaranya melalui kemudahan izin usaha dan pemilihan lokasi strategis.
Selain itu, beragam kegiatan terus terselenggara di Kota Pendekar untuk meningkatkan angka kunjungan masyarakat dari luar daerah.
Sementara itu, sesuai data BPS Kota Madiun, besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2022 di Kota Madiun mencapai sebesar Rp15,82 triliun.
PDRB tersebut meningkat dari PDRB harga berlaku tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp14,7 triliun. Sedangkan, PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp11,11 triliun.
PDRB yang tumbuh signifikan tersebut disumbang dari berbagai kontribusi lapangan usaha. dan terdapat lima golongan lapangan usaha yang memberikan kontribusi besar, yakni sektor perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan kendaraan bermotor sebesar 26,64 persen.
Lalu, informasi dan komunikasi sebesar 15,39 persen, industri pengolahan sebesar 13,27 persen, jasa keuangan dan asuransi sebesar 10,01 persen, serta jasa pendidikan sebesar 7,18 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bapelitbangda Kota Madiun Elita Mardiani mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,52 persen tersebut naik dibandingkan dengan tahun 2021 yang di angka 4,79 persen.
"Artinya ekonomi Kota Madiun semakin maju dan tumbuh 0,79 persen dari tahun 2021 yang tercatat 4,79 persen seiring dengan berbagai pembangunan," ujar Elita di Madiun, Senin.
Menurut dia, capaian itu tentu tidak mudah mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung sehingga Pemkot Madiun terus berupaya agar peningkatan ekonomi menjadi prioritas di setiap pembangunan direncanakan.
Selain itu, kata Elita, sejumlah upaya meningkatkan perekonomian telah dilakukan oleh Pemkot Madiun sejak awal masa pandemi lalu.
Angka pertumbuhan ekonomi Kota Madiun sempat tercatat minus 3,39 pada 2020 dan pemerintah setempat berupaya keras agar ekonomi tidak terjun bebas ke arah resesi.
Menurut dia, ada beragam upaya pembangunan yang bermuara pada peningkatan perekonomian di Kota Madiun, mulai kawasan "Pahlawan Street Center" (PSC) yang saat ini telah dilengkapi dengan Pahlawan Business Center (PBC) dan Pahlawan Religi Center (PRC).
Selain itu, didukung pusat kuliner seperti "Bogowonto Culinary Center" dan lapak-lapak UMKM di tiap kelurahan yang terus bersolek, juga pembangunan akses jalan melalui pavingisasi yang semakin meningkatkan kenyamanan masyarakat.
Pembangunan tersebut didukung dengan kebijakan Wali Kota Madiun Maidi, salah satunya kebijakan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berbelanja di PKL dan UMKM sekitar tempat tinggal dan kantor.
Besaran belanja wajib dilaporkan ke dalam aplikasi Pro UMKM. Sejak kebijakan dijalankan, total belanja ASN sudah mencapai lebih dari Rp 11 miliar dan terus bergulir.
Pemkot Madiun melalui OPD terkait juga mempermudah pengusaha besar yang ingin berinvestasi di Kota Madiun, di antaranya melalui kemudahan izin usaha dan pemilihan lokasi strategis.
Selain itu, beragam kegiatan terus terselenggara di Kota Pendekar untuk meningkatkan angka kunjungan masyarakat dari luar daerah.
Sementara itu, sesuai data BPS Kota Madiun, besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2022 di Kota Madiun mencapai sebesar Rp15,82 triliun.
PDRB tersebut meningkat dari PDRB harga berlaku tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp14,7 triliun. Sedangkan, PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp11,11 triliun.
PDRB yang tumbuh signifikan tersebut disumbang dari berbagai kontribusi lapangan usaha. dan terdapat lima golongan lapangan usaha yang memberikan kontribusi besar, yakni sektor perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan kendaraan bermotor sebesar 26,64 persen.
Lalu, informasi dan komunikasi sebesar 15,39 persen, industri pengolahan sebesar 13,27 persen, jasa keuangan dan asuransi sebesar 10,01 persen, serta jasa pendidikan sebesar 7,18 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023