Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan toko kelontong masuk dalam sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian setempat, bahkan mampu menyerap 18,8 juta tenaga kerja.
"Kontribusi UMKM di Jatim sebesar 57,81 terhadap produk domestik regional bruto atau PDRB Jatim," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Sabtu.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat sebanyak 9,78 juta pelaku UMKM di Jatim.
"Di antaranya terdapat sebanyak 4,62 juta unit usaha UMKM sektor non-pertanian, seperti perdagangan, termasuk di dalamnya toko kelontong," ujar Khofifah.
Mantan Menteri Sosial itu mengapresiasi sektor UMKM yang berperan dalam penyerapan tenaga kerja sehingga dapat turut mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di Jatim.
"Usaha toko kelontong di Jatim telah menyerap 18,83 juta tenaga kerja. Dengan potensi dan kekuatan sektor perdagangan maka toko kelontong dapat menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi Jatim. Apalagi toko kelontong buka setiap hari dan dibutuhkan setiap saat," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kontribusi UMKM di Jatim sebesar 57,81 terhadap produk domestik regional bruto atau PDRB Jatim," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Sabtu.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat sebanyak 9,78 juta pelaku UMKM di Jatim.
"Di antaranya terdapat sebanyak 4,62 juta unit usaha UMKM sektor non-pertanian, seperti perdagangan, termasuk di dalamnya toko kelontong," ujar Khofifah.
Mantan Menteri Sosial itu mengapresiasi sektor UMKM yang berperan dalam penyerapan tenaga kerja sehingga dapat turut mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di Jatim.
"Usaha toko kelontong di Jatim telah menyerap 18,83 juta tenaga kerja. Dengan potensi dan kekuatan sektor perdagangan maka toko kelontong dapat menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi Jatim. Apalagi toko kelontong buka setiap hari dan dibutuhkan setiap saat," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023