Surabaya - Panitia Khusus (Pansus) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jawa Timur mengingatkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar tidak memaksakan kehendaknya dengan menolak pembangunan jalan tol tengah kota. "Wali Kota tidak bisa ngotot seperti itu. Apalagi, kalau sampai menentang sanksi yang bakal dijatuhkan," kata Sekretaris Pansus RTRW DPRD Jatim, Irwan Setiawan, di Surabaya, Rabu. Ia meminta Risma akomodatif terhadap proyek pembangunan tol tengah kota yang sudah masuk dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional. "Kalau mau menolak, silakan ajukan kajian akademis dan teknis kepada Kementerian PU dan Provinsi Jatim," kata anggota Komisi D DPRD Jatim itu. Menurut dia, sikap itu jauh lebih ksatria daripada menolak tetapi tidak diikuti dengan langkah-langkah strategis dalam mengatasi kemacetan arus lalu lintas di Kota Pahlawan itu. Irwan menjelaskan bahwa saat Pansus RTRW Jatim bertemu pejabat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Jakarta beberapa waktu lalu diketahui jika keberadaan tol tengah untuk mengurai kemacetan. Bahkan, dalam RTRW Nasional, keberadaan tol tengah telah disampaikan secara detail dan terperinci terkait ruas-ruas jalan yang akan dilalui. "Saat itu saya sempat kaget. Ternyata, dalam PP RTRW Nasional, soal pembangunan tol tengah masuk dalam lampiran. Di situ sudah disampaikan secara terperinci dan detail soal ruas-ruas jalan yang akan dilalui," katanya. Ia sempat mengajukan pertanyaan, kenapa pembangunan tol tengah kota di Surabaya itu dijelaskan secara terperinci dalam PP tersebut. "Kami mendapatkan jawaban bahwa dalam Undang-Undang tentang Jalan Tol sangat dimungkinkan penjelasan secara detail dan terperinci terkait ruas-ruas jalan yang akan dilewati, termasuk jumlah kendaraan yang akan memanfaatkan jalan tol tersebut," katanya. Sementara itu, anggota Pansus RTRW Jatim, Agus Maimun, meminta Wali Kota Surabaya dapat menahan sikap egoisnya terkait proyek tersebut. "Masalah ini harus dibicarakan bersama dan tidak boleh ada yang mempertahankan sikap egoisnya," katanya. Sampai saat ini, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menolak pembangunan tol tengah kota, bahkan mantan Kepala Bappeko Surabaya menyatakan kesiapannya menerima sanksi dari pemerintah pusat atas penolakannya itu. Pemkot Surabaya saat ini menggagas transportasi publik berupa monorel dan trem.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011