Surabaya - Tiga korban ledakan tabung elpiji di Krian, Sidoarjo, dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya, karena mengalami luka bakar yang cukup serius, Selasa. Ketiga korban masing-masing bernama Ali, Irul dan Jefri. Dari ketiganya, Jefri mengalami luka bakar yang paling parah. Bahkan karena trauma, pernafasan Jefri dibantu dengan respirator. "Luka bakar yang dialami Jefri mencapai 96 persen. Jefri juga mengalami trauma akibat adanya ubin di saluran pernafasan," kata Kepala Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD dr Soetomo, dr Urip Murtedjo SpB-KL, kepada wartawan di Surabaya. Sedangkan untuk dua korban lainnya tidak ditemukan masalah dengan saluran pernafasannya. Keduanya hanya mengalami luka bakar yang butuh penanganan intensif. Untuk Ali, luka bakar yang dialami mencapai 47 persen, dan Irul sedikit lebih ringan yakni 32 persen. "Kami lihat perkembangannya dalam hari ke depan. Yang pasti, dokter terus mengobservasi kondisi pasien," tukas Urip. Sebagai tahap penanganan awal, seluruh korban menjalani operasi pencucian luka. Setelah itu, ketiganya ditempatkan di Ruang Observasi Intensif (ROI) untuk memantau kondisi lukanya. Ali, Irul dan Jefri menjadi korban ledakan tabung elpiji di sebuah rumah di Perumahan Babadan Asri Blok L, Desa Junwangi, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Saat kejadian, ketiga korban berada di dalam rumah. Dugaan sementara, rumah tinggal tersebut digunakan sebagai tempat penyulingan elpiji. Ini karena ketika melakukan olah tempat kejadian perkara, aparat Kepolisian Sektor Krian menemukan puluhan tabung elpiji ukuran tiga kilogram, 15 kilogram dan 42 kilogram di dalam rumah yang rusak parah. Dua rumah yang berada di depan lokasi kejadian juga mengalami kerusakan. Samidi, tetangga depan rumah korban di Blok K, tidak luput menjadi korban ledakan. Samidi mengalami luka robek di kepala akibat kejatuhan genting. Sementara Feni Yulia Eka (5) mengalami trauma dan masih dirawat di Puskesmas Krian.

Pewarta:

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011