Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Madiun memastikan stok beras aman menjelang bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Pemimpin Cabang Perum Bulog Madiun Ferdian Darma Atmaja di Madiun, Senin, mengatakan ketersediaan beras medium saat ini di gudangnya mencapai sebanyak 1.100 ton dan sangat aman untuk kebutuhan pokok masyarakat jelang Ramadhan hingga Lebaran.

"Stok beras di Bulog Madiun aman. Kami imbau masyarakat tak perlu resah karena persediaan beras bisa untuk setelah lebaran," kata Ferdian.

Menurut dia, stok tersebut juga akan bertambah karena pihaknya juga segera melakukan penyerapan beras petani, terlebih sebentar lagi wilayah Madiun dan Ngawi memasuki masa panen.

Dengan jumlah stok beras yang masih mencukupi hingga lebaran, maka jika terjadi gejolak harga saat puasa pihaknya masih bisa mengeluarkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk mengendalikan kenaikan harga beras di pasaran.

Ferdian menambahkan, petugas akan melakukan penyerapan gabah dan beras petani yang dijual melalui mitra atau langsung ke Bulog, sehingga serapan itu akan menambah stok beras di gudang Bulog.

Data Bulog setempat menyebutkan jumlah serapan beras pada tahun 2022 di wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi mencapai 12.000 ton.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun Toni Eko Prasetyo mengatakan pihaknya meminta warga Madiun untuk tidak melakukan "panic buying".

"Warga diminta membeli bahan kebutuhan pokok secukupnya sesuai kebutuhan. Pemerintah memastikan stok dan pasokan bahan pangan aman, utamanya jelang puasa dan lebaran," katanya.

Pihaknya bekerja sama dengan Bulog setempat untuk melakukan operasi pasar guna menjaga pasokan dan harga tetap stabil.

Sesuai data, Perum Bulog Cabang Madiun telah menggelontorkan 2.300 ton cadangan beras pemerintah (CBP) untuk menekan laju kenaikan harga beras di pasaran lewat Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Ribuan ton beras jenis medium tersebut didistribusikan di wilayah Madiun dan Ngawi dengan harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp9.450 per kilogram.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023