Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pamekasan, Jawa Timur menerjunkan tim ke lokasi kebakaran di area Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Palengaan, Selasa pagi, guna memperbaiki jaringan listrik yang rusak akibat musibah itu.
"Saat ini tim sudah berangkat dan telah tiba di lokasi kejadian," kata Kepala Manajer ULP PLN Pamekasan Agung Setyobudi per telepon.
Ia menjelaskan, tim telah melakukan pemeriksaan dan memperbaiki aliran kabel yang terbakar di koperasi dan kios pesantren itu.
"Selain untuk mempercepat proses pemulihan aliran listrik, penerjunan tim lapangan secara langsung itu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti adanya kabel listrik yang terputus dan berpotensi disentuh oleh santri," kata Agung, menjelaskan.
Ketua Pengurus Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Bata-Bata, Desa Panaan, Kecamatan Palengaan Nurul Hidayat, total jumlah toko yang terbakar sebanyak sembilan unit, terdiri dari koperasi dan kios.
"Dugaan sementara, karena terjadi sambungan pendek arus listrik dan tidak ada korban jiwa dalam musibah ini," katanya.
Dalam keterangan pers yang disampaikan kepada media seusai kejadian, Nurul Hidayat menjelaskan, kebakaran di pertokoan di area Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Bata-Bata itu mulai sekitar pukul 07.45 WIB.
Api berhasil dipadamkan sekitar 45 menit kemudian, berkat bantuan warga dan para santri, serta tim pemadaman kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan aparat keamanan dari unsur TNI dan Polri.
"Pihak pondok menyampaikan banyak terim kasih kepada semua pihak yang telah terlibat membantu melakukan pemadaman, baik dari jajaran Polsek Palengaan, Koramil Palengaan, Camat Palengaan, pemadam kebakaran Pamekasan, media, dan juga semua elemen masyarakat. Semoga mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT," ucap Nurul Hidayat.
Pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata yang berada di Desa Panaan, Kecamatan Palengaan, sekitar 15 kilometer ke arah barat laut Kota Pamekasan ini merupakan pondok pesantren besar dengan jumlah santri mencapai ribuan orang.
Lembaga pendidikan Islam ini didirikan oleh RKH Abd Majid pada tahun 1943 Masehi bertepatan dengan 1363 Hijriah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Saat ini tim sudah berangkat dan telah tiba di lokasi kejadian," kata Kepala Manajer ULP PLN Pamekasan Agung Setyobudi per telepon.
Ia menjelaskan, tim telah melakukan pemeriksaan dan memperbaiki aliran kabel yang terbakar di koperasi dan kios pesantren itu.
"Selain untuk mempercepat proses pemulihan aliran listrik, penerjunan tim lapangan secara langsung itu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti adanya kabel listrik yang terputus dan berpotensi disentuh oleh santri," kata Agung, menjelaskan.
Ketua Pengurus Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Bata-Bata, Desa Panaan, Kecamatan Palengaan Nurul Hidayat, total jumlah toko yang terbakar sebanyak sembilan unit, terdiri dari koperasi dan kios.
"Dugaan sementara, karena terjadi sambungan pendek arus listrik dan tidak ada korban jiwa dalam musibah ini," katanya.
Dalam keterangan pers yang disampaikan kepada media seusai kejadian, Nurul Hidayat menjelaskan, kebakaran di pertokoan di area Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Bata-Bata itu mulai sekitar pukul 07.45 WIB.
Api berhasil dipadamkan sekitar 45 menit kemudian, berkat bantuan warga dan para santri, serta tim pemadaman kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan aparat keamanan dari unsur TNI dan Polri.
"Pihak pondok menyampaikan banyak terim kasih kepada semua pihak yang telah terlibat membantu melakukan pemadaman, baik dari jajaran Polsek Palengaan, Koramil Palengaan, Camat Palengaan, pemadam kebakaran Pamekasan, media, dan juga semua elemen masyarakat. Semoga mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT," ucap Nurul Hidayat.
Pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata yang berada di Desa Panaan, Kecamatan Palengaan, sekitar 15 kilometer ke arah barat laut Kota Pamekasan ini merupakan pondok pesantren besar dengan jumlah santri mencapai ribuan orang.
Lembaga pendidikan Islam ini didirikan oleh RKH Abd Majid pada tahun 1943 Masehi bertepatan dengan 1363 Hijriah.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023