Pemerintah Kota Surabaya, Jatim, menyiapkan lahan di Warugunung untuk digunakan sebagai tempat pemakaman umum (TPU) menyusul lahan TPU Keputih dan Babat Jerawat saat ini sudah mulai penuh.
"Lahannya cukup luas, memang ada di tepi kota namun ketersediaan lahannya cukup luas. Apabila mencari yang di tengah kota sudah kesulitan," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Senin.
Armuji menyebut ada 80 hektare lahan di Surabaya yang digunakan untuk pemakaman umum. Hingga kini, lanjut dia, Pemkot Surabaya tengah melakukan beberapa langkah untuk pembebasan lahan.
"Yang sudah menjadi aset pemkot sampai tahun anggaran 2022 baru 10,41 hektare, nanti secara gradual akan ditambah di tahun-tahun anggaran berikutnya," kata Cak Ji, panggilan akrabnya.
Menurut dia, berdasarkan penetapan lokasi tahap pertama yang telah disetujui Gubernur Jawa Timur seluas 22,45 hektare, maka tanah yang berhasil dimasukkan aset sebesar 46,4 persen dari ketetapan.
"Nanti akan dilakukan percepatan mengingat kebutuhan mendesak, teman-teman di DPRKPP (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan) Surabaya yang bertugas melakukan pembebasan lahan," kata dia.
Cak Ji mengatakan, Pemkot Surabaya mengelola 13 TPU dan satu krematorium. Jumlah tersebut belum termasuk 300 TPU yang dikelola oleh warga. TPU di bawah naungan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) memiliki standardisasi khusus dalam pengelolaannya.
"Keterbatasan akan ketersediaan lahan makam seringkali menjadi keluhan warga mengingat apabila makam sudah penuh maka bisa ditumpuk di liang yang sama apabila satu keluarga," ujar dia.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah sebelumnya jauh-jauh harus sudah meminta pemerintah kota setempat merealisasikan rencana menambah tempat pemakaman umum baru di Waru Gunung saat pandemi COVID-19.
Menurut Laila, jumlah kematian akibat COVID-19 di Surabaya saat itu cukup tinggi sehingga berdampak terhadap kapasitas pemakaman di dua TPU yang dimiliki Pemkot Surabaya, yakni Keputih dan Babat Jerawat.
Sebagai solusinya, Pemkot Surabaya telah menyiapkan tambahan lahan makam baru di kawasan Waru Gunung yang luas lahannya diperkirakan 10 hektare. Hanya saja, sampai saat ini lokasi tersebut belum digunakan.
"Tempat pemakaman umum di Surabaya perlu ditambah. Aset pemkot kan banyak, jadi bisa digunakan dalam situasi seperti ini. Bisa saja rencana awal membuat pemakaman baru di Waru Gunung diwujudkan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Lahannya cukup luas, memang ada di tepi kota namun ketersediaan lahannya cukup luas. Apabila mencari yang di tengah kota sudah kesulitan," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Senin.
Armuji menyebut ada 80 hektare lahan di Surabaya yang digunakan untuk pemakaman umum. Hingga kini, lanjut dia, Pemkot Surabaya tengah melakukan beberapa langkah untuk pembebasan lahan.
"Yang sudah menjadi aset pemkot sampai tahun anggaran 2022 baru 10,41 hektare, nanti secara gradual akan ditambah di tahun-tahun anggaran berikutnya," kata Cak Ji, panggilan akrabnya.
Menurut dia, berdasarkan penetapan lokasi tahap pertama yang telah disetujui Gubernur Jawa Timur seluas 22,45 hektare, maka tanah yang berhasil dimasukkan aset sebesar 46,4 persen dari ketetapan.
"Nanti akan dilakukan percepatan mengingat kebutuhan mendesak, teman-teman di DPRKPP (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan) Surabaya yang bertugas melakukan pembebasan lahan," kata dia.
Cak Ji mengatakan, Pemkot Surabaya mengelola 13 TPU dan satu krematorium. Jumlah tersebut belum termasuk 300 TPU yang dikelola oleh warga. TPU di bawah naungan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) memiliki standardisasi khusus dalam pengelolaannya.
"Keterbatasan akan ketersediaan lahan makam seringkali menjadi keluhan warga mengingat apabila makam sudah penuh maka bisa ditumpuk di liang yang sama apabila satu keluarga," ujar dia.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah sebelumnya jauh-jauh harus sudah meminta pemerintah kota setempat merealisasikan rencana menambah tempat pemakaman umum baru di Waru Gunung saat pandemi COVID-19.
Menurut Laila, jumlah kematian akibat COVID-19 di Surabaya saat itu cukup tinggi sehingga berdampak terhadap kapasitas pemakaman di dua TPU yang dimiliki Pemkot Surabaya, yakni Keputih dan Babat Jerawat.
Sebagai solusinya, Pemkot Surabaya telah menyiapkan tambahan lahan makam baru di kawasan Waru Gunung yang luas lahannya diperkirakan 10 hektare. Hanya saja, sampai saat ini lokasi tersebut belum digunakan.
"Tempat pemakaman umum di Surabaya perlu ditambah. Aset pemkot kan banyak, jadi bisa digunakan dalam situasi seperti ini. Bisa saja rencana awal membuat pemakaman baru di Waru Gunung diwujudkan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023