Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Jawa Timur mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu dengan menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui pengasapan dan meningkatkan peran juru pemantau jentik (jumantik).
"Ini kami lakukan karena penderita DBD di Pamekasan meningkat drastis dalam dua bulan ini," kata Kepala Dinkes Pamekasan Saifudin dalam keterangan pers kepada media di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan, hingga ini jumlah penderita DBD di Kabupaten Pamekasan tercatat sebanyak 115 orang dengan perincian pada Januari 2023 sebanyak 90 kasus, sedangkan pada Februari, yakni hingga 15 Februari 2023 terdata sebanyak 25 kasus.
Menurut Kepala Dinkes, data penanganan kasus DBD itu berdasarkan laporan dari masing-masing puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu) yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
"Dan rata-rata penderita DBD yang menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan di Pamekasan adalah anak-anak," katanya, menjelaskan.
Terkait peningkatan kasus DBD ini, Kepala Dinkes Saifudin menjelaskan, terus melakukan berbagai upaya. Di antaranya, menginstruksikan kepada semua tenaga media dan petugas puskesmas untuk meningkatkan kebersihan melalui pemberantasan sarang nyamuk.
"Kami juga mengoptimalkan peran kader juru pemantau jentik, serta meminta bantuan instansi samping untuk melakukan pengasapan," katanya.
Institusi yang paling aktif membantu masyarakat melakukan pengasapan adalah TNI dari Kodim 0826 Pamekasan.
Hampir setiap hari personel TNI di tingkat Koramil mendatangi rumah-rumah warga melakukan pengasapan dan membantu warga membersihkan lingkungan.
"Sebab bagi prajurit seperti kami, kegiatan seperti ini masuk dalam upaya meningkatkan ketahanan negara selain perang. Karena itu, semua personel kami perintahkan untuk membantu masyarakat melakukan kegiatan yang bermanfaat, termasuk upaya pemberantasan sarang nyamuk," kata Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Inf Ubaidillah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Ini kami lakukan karena penderita DBD di Pamekasan meningkat drastis dalam dua bulan ini," kata Kepala Dinkes Pamekasan Saifudin dalam keterangan pers kepada media di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan, hingga ini jumlah penderita DBD di Kabupaten Pamekasan tercatat sebanyak 115 orang dengan perincian pada Januari 2023 sebanyak 90 kasus, sedangkan pada Februari, yakni hingga 15 Februari 2023 terdata sebanyak 25 kasus.
Menurut Kepala Dinkes, data penanganan kasus DBD itu berdasarkan laporan dari masing-masing puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu) yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
"Dan rata-rata penderita DBD yang menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan di Pamekasan adalah anak-anak," katanya, menjelaskan.
Terkait peningkatan kasus DBD ini, Kepala Dinkes Saifudin menjelaskan, terus melakukan berbagai upaya. Di antaranya, menginstruksikan kepada semua tenaga media dan petugas puskesmas untuk meningkatkan kebersihan melalui pemberantasan sarang nyamuk.
"Kami juga mengoptimalkan peran kader juru pemantau jentik, serta meminta bantuan instansi samping untuk melakukan pengasapan," katanya.
Institusi yang paling aktif membantu masyarakat melakukan pengasapan adalah TNI dari Kodim 0826 Pamekasan.
Hampir setiap hari personel TNI di tingkat Koramil mendatangi rumah-rumah warga melakukan pengasapan dan membantu warga membersihkan lingkungan.
"Sebab bagi prajurit seperti kami, kegiatan seperti ini masuk dalam upaya meningkatkan ketahanan negara selain perang. Karena itu, semua personel kami perintahkan untuk membantu masyarakat melakukan kegiatan yang bermanfaat, termasuk upaya pemberantasan sarang nyamuk," kata Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Inf Ubaidillah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023