Pemerintah Kabupaten Madiun menggelar bulan timbang secara serentak dan intensif di posyandu seluruh desa dan kelurahan setempat guna menekan kasus kekerdilan anak atau stunting di wilayah itu.

"Pada akhir tahun 2022, kami melakukan audiensi, termasuk evaluasi penanganan stunting. Setelah mengetahui akar masalahnya, kami harus memperbaiki data terlebih dahulu sebelum melakukan intervensi agar lebih maksimal. Karena itulah bulan timbang serentak ini digelar," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami saat meninjau bulan timbang di Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Madiun, Selasa.

Menurut dia, kegiatan bulan timbang serentak tersebut dimaksudkan agar intervensi yang dilakukan dapat sama. Selain itu, dengan gerakan serentak tersebut akan dihasilkan perbaikan data stunting yang valid.

Bahkan, guna melancarkan kegiatan tersebut, ASN di Kabupaten Madiun yang memiliki balita diberikan dispensasi kerja untuk berpartisipasi dalam bulan timbang di masing-masing kelurahan/desa.

"Ini menjadi awal langkah kami, yaitu memperbaiki data stunting. Dari data tersebut akan terlihat anak itu termasuk dalam kategori kenaikan berat badan di bawah rata-rata, berat badan rendah, gizi buruk, atau stunting," katanya.

Dijelaskannya, masalah stunting bisa dipicu dari keadaan ibu, anak, hingga faktor eksternal lainnya. Faktor eksternal adalah termasuk pola asuh dan lingkungan tempat tinggal. Sedangkan faktor spesifik lainnya, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan seperti kurang gizi dan anemia.

"Harus segera dicek, jangan biarkan anak sampai terkena stunting. Begitu berat badan tidak naik itu sudah harus diintervensi," ucap Bupati.

Dengan data yang akurat, lanjutnya intervensi langkah penanganan akan semakin tepat. Salah satu intervensi bagi balita berat badan rendah atau "underweight" adalah pemberian protein hewani tambahan selama 14 hari.

Data Dinkes setempat mencatat, Pemkab Madiun memiliki target prevalensi stunting sebesar 9,5 persen pada tahun 2024. Sementara, saat ini angka prevalensi stunting anak di Kabupaten Madiun berada di angka 17 persen.

"Harapannya, angka tersebut semakin turun dalam kurun waktu 2 tahun ini. Sehingga mendukung upaya pemerintah pusat untuk menurunkan angka stunting nasional sebesar 14 persen di tahun 2024," tuturnya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023