Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (Alissa Wahid) mencanangkan gerakan kemandirian ekonomi melalui Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) pertama di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
"PBNU bertekad menghidupkan lagi sejumlah spirit awal Nahdlatul Ulama yang tampak redup di 100 tahun pertamanya, di antaranya spirit memajukan perekonomian," kata Alissa Wahid di Jember.
Menurutnya ada sejumlah langkah yang dicanangkan PBNU untuk membangkitkan ghirah Nahdlatut Tujjar di kalangan nahdliyin serta beberapa program yang ditujukan untuk penguatan kemandirian organisasi.
"PBNU memiliki empat agenda strategis yakni pengembangan sumberdaya ekonomi perkumpulan melalui unit-unit usaha, peningkatan ekonomi warga NU, pengembangan ekonomi berbasis pesantren, dan pengembangan ekonomi khusus," tuturnya.
Ia menjelaskan empat strategi itu dipilih untuk memenuhi kebutuhan NU sebagai jam’iyah (organisasi) maupun jamaah (warga NU) karena salah satu tujuan NU sebagai perkumpulan sosial keagamaan Islam adalah untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat.
"Pengembangan sumber daya ekonomi perkumpulan bertujuan untuk mewujudkan kemandirian organisasi, dilakukan dengan pendirian BUMNU sampai tingkat struktur Pengurus Cabang NU (PCNU)," katanya.
Pada agenda peningkatan ekonomi warga NU, lanjut dia, PBNU memfasilitasi inisiatif ekonomi nahdliyin dengan berbagai program semisal penguatan ekonomi keluarga, literasi dan edukasi keuangan, fasilitasi berbagai koperasi warga NU, pengembangan ekosistem usaha, penguatan akses permodalan, pemasaran, dan lain-lain.
Lembaga Perekonomian NU mengembangkan program 3 pilar yaitu Bisa Kerja, Bisa Bisnis, dan UMKM Meroket, sedangkan Lembaga Pengembangan Pertanian NU berfokus pada pengembangan usaha pertanian dan agribisnis di antaranya dengan program peternakan ayam dan penyediaan benih.
Untuk pengembangan ekonomi pesantren meliputi pendidikan kewirausahaan dan ketrampilan kerja santri, pendirian badan usaha milik pesantren, dan program pesantren sebagai pusat pengembangan ekonomi warga sekitar.
"Sedangkan pada agenda peningkatan ekonomi khusus, PBNU berfokus pada pengentasan kemiskinan ekstrim, peningkatan kegiatan ekonomi perempuan dan difabel," ucap Ketua PBNU bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat itu.
Putri sulung Gus Dur itu mengatakan empat strategi tersebut disusun dalam rangka mengakselerasi tujuan kemandirian bagi organisasi dan para nahdliyin.
Dengan mengusung semangat 1 abad berdirinya Nahdlatul Ulama dan menyongsong kebangkitan baru di abad kedua, lanjutnya, PBNU terus berusaha untuk merealisasikan agenda-agenda pengembangan ekonomi jam’iyyah dan jamaah NU sebagaimana mandat Anggaran Dasar NU dan semangat para muassis (peletak dasar) NU.
Pencanangan Gerakan Kemandirian Ekonomi NU dan Khotmil Quran untuk BUMNU Grosir Jember itu merupakan rangkaian Harlah 1 Abad NU yang berpuncak di Sidoarjo pada 7 Februari 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"PBNU bertekad menghidupkan lagi sejumlah spirit awal Nahdlatul Ulama yang tampak redup di 100 tahun pertamanya, di antaranya spirit memajukan perekonomian," kata Alissa Wahid di Jember.
Menurutnya ada sejumlah langkah yang dicanangkan PBNU untuk membangkitkan ghirah Nahdlatut Tujjar di kalangan nahdliyin serta beberapa program yang ditujukan untuk penguatan kemandirian organisasi.
"PBNU memiliki empat agenda strategis yakni pengembangan sumberdaya ekonomi perkumpulan melalui unit-unit usaha, peningkatan ekonomi warga NU, pengembangan ekonomi berbasis pesantren, dan pengembangan ekonomi khusus," tuturnya.
Ia menjelaskan empat strategi itu dipilih untuk memenuhi kebutuhan NU sebagai jam’iyah (organisasi) maupun jamaah (warga NU) karena salah satu tujuan NU sebagai perkumpulan sosial keagamaan Islam adalah untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat.
"Pengembangan sumber daya ekonomi perkumpulan bertujuan untuk mewujudkan kemandirian organisasi, dilakukan dengan pendirian BUMNU sampai tingkat struktur Pengurus Cabang NU (PCNU)," katanya.
Pada agenda peningkatan ekonomi warga NU, lanjut dia, PBNU memfasilitasi inisiatif ekonomi nahdliyin dengan berbagai program semisal penguatan ekonomi keluarga, literasi dan edukasi keuangan, fasilitasi berbagai koperasi warga NU, pengembangan ekosistem usaha, penguatan akses permodalan, pemasaran, dan lain-lain.
Lembaga Perekonomian NU mengembangkan program 3 pilar yaitu Bisa Kerja, Bisa Bisnis, dan UMKM Meroket, sedangkan Lembaga Pengembangan Pertanian NU berfokus pada pengembangan usaha pertanian dan agribisnis di antaranya dengan program peternakan ayam dan penyediaan benih.
Untuk pengembangan ekonomi pesantren meliputi pendidikan kewirausahaan dan ketrampilan kerja santri, pendirian badan usaha milik pesantren, dan program pesantren sebagai pusat pengembangan ekonomi warga sekitar.
"Sedangkan pada agenda peningkatan ekonomi khusus, PBNU berfokus pada pengentasan kemiskinan ekstrim, peningkatan kegiatan ekonomi perempuan dan difabel," ucap Ketua PBNU bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat itu.
Putri sulung Gus Dur itu mengatakan empat strategi tersebut disusun dalam rangka mengakselerasi tujuan kemandirian bagi organisasi dan para nahdliyin.
Dengan mengusung semangat 1 abad berdirinya Nahdlatul Ulama dan menyongsong kebangkitan baru di abad kedua, lanjutnya, PBNU terus berusaha untuk merealisasikan agenda-agenda pengembangan ekonomi jam’iyyah dan jamaah NU sebagaimana mandat Anggaran Dasar NU dan semangat para muassis (peletak dasar) NU.
Pencanangan Gerakan Kemandirian Ekonomi NU dan Khotmil Quran untuk BUMNU Grosir Jember itu merupakan rangkaian Harlah 1 Abad NU yang berpuncak di Sidoarjo pada 7 Februari 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023