Komisi B DPRD Kota Surabaya menilai rencana pembukaan program Night Zoo atau kebun binatang malam hari di dalam area Kebun Binatang Surabaya (KBS) bisa mengganggu kenyamanan dan kehidupan satwa setempat.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno di Surabaya, Kamis, mengatakan, pihaknya mengkhawatirkan Night Zoo ini berdampak terhadap kelangsungan hidup satwa yang saat ini menjadi koleksi KBS.
"Sejak awal saya menolak keras. Ini akan sangat mengganggu kenyamanan dan kehidupan satwa. Karena membuat siklus pola hidup satwa berubah," kata Anas.
Anas juga menyesalkan dengan rencana Night Zoo yang jalurnya melewati kandang harimau.
"Saat senja, satwa akan bersiap untuk istirahat. Ini jelas, akan sangat mengganggu kenyamanan waktu istirahat satwa. Satwa ini juga butuh istirahat layaknya manusia," ujar dia.
Dia juga mengingatkan, fungsi lain bahwa KBS itu bukan cuma kebun binatang ikon Kota Surabaya yang sudah sangat terkenal, namun KBS juga menjadi hutan kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota.
"Itu akan mengganggu habitat burung liar, yang menjadikan hutan kota KBS, sebagai tempat tinggal mereka," kata Anas.
Anas juga memprotes cara PDTS KBS yang dinilainya sudah mengabaikan nasib satwa hanya untuk menambah dan meningkatkan penghasilan.
"Apakah rencana ini sudah dikaji secara mendalam dengan para ahli fauna. Bagaimana dampaknya terhadap satwa secara jangka panjang nantinya. Jangan kemudian cuma ingin mendapatkan tambahan penghasilan, namun mengabaikan kelangsungan hidup satwa. Percuma saja," ujar Anas.
Apalagi, lanjut dia, nantinya jumlah pengunjung Night Zoo akan dibatasi. Begitu pula dengan jam operasional. Sehingga kalau untuk mendapatkan tambahan pendapatan, tidak bisa maksimal.
Anas mengatakan, lebih baik perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS melakukan pembenahan lay out, supaya pengunjung lebih nyaman menikmati koleksi satwa, sehingga menarik minat wisatawan.
Misalnya membuat satu jalur, mulai dari pintu masuk sampai pintu keluar. Sehingga pengunjung bisa menikmati seluruh koleksi satwa KBS lewat jalur yang sama.
"Tidak seperti sekarang semrawut. Orang yang belum pernah ke KBS akan kesulitan mau melihat seluruh koleksi satwa. Karena letaknya yang tidak berada dalam satu jalur," kata dia.
Diketahui PDTS KBS saat ini tengah mematangkan persiapan Surabaya Night Zoo yang direncanakan buka setiap malam akhir pekan, dengan membatasi jam operasional tidak sampai pukul 00.00 WIB. Jumlah kunjunganpun akan dibatasi dengan alasan mempertimbangkan kondisi dan kenyamanan satwa.
Selain itu, Rute Surabaya Night Zoo hanya melewati area satwa nokturnal. Rute dimulai dari pos 12 parkir motor dan mengarah ke area akuarium. Pengunjung mendapatkan edukasi mulai dari buaya, kura-kura, hingga penyu. Kemudian, ke area diorama serta nocturama dan berakhir setelah mengitari kandang harimau.
"Progres Surabaya Night Zoo telah mencapai 50 persen. Ditarget rampung 80 persen akhir Februari," kata Humas PDTS KBS Mochammad Alvi Soviandy kepada wartawan di Surabaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno di Surabaya, Kamis, mengatakan, pihaknya mengkhawatirkan Night Zoo ini berdampak terhadap kelangsungan hidup satwa yang saat ini menjadi koleksi KBS.
"Sejak awal saya menolak keras. Ini akan sangat mengganggu kenyamanan dan kehidupan satwa. Karena membuat siklus pola hidup satwa berubah," kata Anas.
Anas juga menyesalkan dengan rencana Night Zoo yang jalurnya melewati kandang harimau.
"Saat senja, satwa akan bersiap untuk istirahat. Ini jelas, akan sangat mengganggu kenyamanan waktu istirahat satwa. Satwa ini juga butuh istirahat layaknya manusia," ujar dia.
Dia juga mengingatkan, fungsi lain bahwa KBS itu bukan cuma kebun binatang ikon Kota Surabaya yang sudah sangat terkenal, namun KBS juga menjadi hutan kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota.
"Itu akan mengganggu habitat burung liar, yang menjadikan hutan kota KBS, sebagai tempat tinggal mereka," kata Anas.
Anas juga memprotes cara PDTS KBS yang dinilainya sudah mengabaikan nasib satwa hanya untuk menambah dan meningkatkan penghasilan.
"Apakah rencana ini sudah dikaji secara mendalam dengan para ahli fauna. Bagaimana dampaknya terhadap satwa secara jangka panjang nantinya. Jangan kemudian cuma ingin mendapatkan tambahan penghasilan, namun mengabaikan kelangsungan hidup satwa. Percuma saja," ujar Anas.
Apalagi, lanjut dia, nantinya jumlah pengunjung Night Zoo akan dibatasi. Begitu pula dengan jam operasional. Sehingga kalau untuk mendapatkan tambahan pendapatan, tidak bisa maksimal.
Anas mengatakan, lebih baik perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS melakukan pembenahan lay out, supaya pengunjung lebih nyaman menikmati koleksi satwa, sehingga menarik minat wisatawan.
Misalnya membuat satu jalur, mulai dari pintu masuk sampai pintu keluar. Sehingga pengunjung bisa menikmati seluruh koleksi satwa KBS lewat jalur yang sama.
"Tidak seperti sekarang semrawut. Orang yang belum pernah ke KBS akan kesulitan mau melihat seluruh koleksi satwa. Karena letaknya yang tidak berada dalam satu jalur," kata dia.
Diketahui PDTS KBS saat ini tengah mematangkan persiapan Surabaya Night Zoo yang direncanakan buka setiap malam akhir pekan, dengan membatasi jam operasional tidak sampai pukul 00.00 WIB. Jumlah kunjunganpun akan dibatasi dengan alasan mempertimbangkan kondisi dan kenyamanan satwa.
Selain itu, Rute Surabaya Night Zoo hanya melewati area satwa nokturnal. Rute dimulai dari pos 12 parkir motor dan mengarah ke area akuarium. Pengunjung mendapatkan edukasi mulai dari buaya, kura-kura, hingga penyu. Kemudian, ke area diorama serta nocturama dan berakhir setelah mengitari kandang harimau.
"Progres Surabaya Night Zoo telah mencapai 50 persen. Ditarget rampung 80 persen akhir Februari," kata Humas PDTS KBS Mochammad Alvi Soviandy kepada wartawan di Surabaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023