Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Madiun, Jawa Timur, melakukan sosialisasi ke masyarakat dan pedagang akan bahayanya mengonsumsi jajanan Chiki Ngebul bagi tubuh setelah adanya kasus gangguan kesehatan di beberapa daerah.

Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Kesehatan Dinkes PPKB Kota Madiun, dr. Wahyu Hetty Darmawati, Ahad, mengatakan sosialisasi dilakukan dengan mendatangi sejumlah tempat keramaian di Kota Madiun yang banyak terdapat penjual makanan kekinian pada Sabtu (21/1) malam. Seperti di Alun-Alun Kota Madiun, Mal Lawu Plaza, dan lainnya.

"Hasilnya, petugas menemukan satu penjual Chiki Ngebul di Alun-Alun Kota Madiun. Kami sampaikan bahayanya dan meminta kesediaan pedagang untuk tidak lagi menjual makanan itu karena mengganggu kesehatan," ujar dr. Wahyu Hetty Darmawati.

Menurut dia, sosialisasi tersebut, dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi, di sejumlah daerah telah ditemukan kasus gangguan kesehatan akibat mengonsumsi makanan berasap mengandung nitrogen cair tersebut.

Gangguan kesehatan itu seperti mual, pusing, muntah, nyeri perut akut, hingga luka bakar di sekujur tubuh.

Untuk itu, Dinkes PPKB mengimbau masyarakat agar selalu waspada. Serta, tidak mengonsumsi makanan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

"Hingga saat ini belum ditemukan kasus di Kota Madiun. Karenanya kami lakukan antisipasi agar tidak terjadi," katanya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merekomendasikan nitrogen cair tidak digunakan untuk pangan siap saji dan rekomendasi itu dikeluarkan sebagai langkah merespons kasus keracunan setelah mengonsumsi Chiki Ngebul di sejumlah daerah dalam beberapa waktu terakhir.

Kemenkes membeberkan efek mengonsumsi makanan mengandung nitrogen cair yang tertuang dalam Surat Edaran KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan terhadap Penggunaan Nitrogen Cair pada Produk Pangan Siap Saji. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023