Mahasiswa pascasarjana program Studi Teknik Geologi pada Institut Teknologi Bandung (ITB) akan melakukan riset pemetaan pariwisata Geopark Ijen.

Kepala Prodi Pascasarjana Teknik Geologi ITB, Mirzam Abdurrachman yang datang ke Banyuwangi bersama 33 orang mahasiswa pascasarjana Program Studi Teknik Geologi menyampaikan siap melaksanakan sejumlah kegiatan perencanaan di Geopark Ijen.

"Dipilihnya Geopark Ijen sebagai lokasi program riset, karena keunikan geologi Banyuwangi. Geopark Ijen memiliki keunikan di mana ada gunung api yang menjadi fosil berdampingan dengan gunung yang masih aktif," kata Mirzam dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Jumat.

Selain itu, lanjut dia, karena juga ada api biru (blue fire), satu satunya di dunia, dan juga ada potensi mineral ekonomi seperti yang ada di kawasan di Kecamatan Pesanggaran.

"Banyuwangi ini punya geologi unik yang tidak dimiliki di tempat lain di Indonesia. Selama seminggu, kami akan menyisir dari selatan Banyuwangi, hingga ke perbatasan utara. Sehingga kami mendapatkan histori geologi yang lengkap. Bagaimana Ijen dibentuk dari awal hingga bagaimana kemunculan blue fire satu satunya di dunia," katanya.

Menurut Mirzam, sejumlah kegiatan yang akan dilakukan di Banyuwangi di antaranya, pengabdian dan penelitian, laboratorium kuliah lapang, program Geotrip dan Geowisata, konferensi geologi dan geowisata internasional, hingga membuat laboratorium vulkanologi penunjang 2 gunung aktif, laboratorium mineral ekonomi, dan laboratorium geotermal.

"Kami bersama tim dan mahasiswa ke sini dalam rangka kuliah lapangan untuk mendukung geowisata di sini. Bagaimana mengembangkan wisata di sini juga jadi tempat belajar batuan alam yang dinamis," ujarnya.

Dia menambahkan, pengabdian mahasiswa nantinya juga akan diisi dengan melakukan pembelajaran geologi di sekolah dan mitigasi bencana untuk pelajar.

Mirzam berharap hasil program riset dan pengabdian masyarakat menjadi bahan edukasi geowisata yang inklusif bagi semua wisatawan.

"Kami ingin setelah pengabdian ini akan ada laboratorium yang inklusif, sehingga masyarakat awam yang tidak bisa merasakan langsung geologi Geopark Ijen dapat belajar di sana," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih kepada ITB yang terus mendukung pengembangan Geopark Ijen.

Menurutnya, ITB telah banyak membantu Geopark Ijen yang saat ini telah resmi diusulkan oleh Dewan Unesco Global Geopark untuk pengesahan sebagai Unesco Global Geopark.

"Terima kasih ITB. ITB sudah melakukan banyak hal untuk Banyuwangi sejak 2017. Mulai melakukan riset dan bentuk dukungan lainnya hingga Geopark Ijen memasuki tahapan usulan pengesahan dari Dewan Unesco Global Geopark," kata Ipuk.

Bupati Ipuk juga berharap dengan adanya kerja sama ini pengelolaan Geopark Ijen bisa lebih baik. Pemkab Banyuwangi juga akan menyiapkan tim untuk mendampingi mahasiswa Teknik Geologi ITB, supaya apa yang direncanakan bisa tercapai.

Saat ini, Dewan UNESCO Global Geopark (UGG) telah bersepakat mengusulkan secara resmi Geopark (taman bumi) Ijen untuk disahkan sebagai UGG. Pada sidang di hadapan lebih dari 73 pengamat dan perwakilan lebih dari 20 negara anggota, Ijen bersama enam geopark lain dari berbagai belahan dunia diusulkan untuk ditetapkan sebagai UGG baru.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023