Surabaya - Jawa Timur mengalami "panen" tingkat kunjungan wisatawan mancanegara karena angkanya melalui pintu masuk Bandara Internasional Juanda Surabaya mengalami kenaikan 5,04 persen menjadi 14.894 orang. "Kenaikan tersebut juga diperkirakan terjadi karena faktor bulan puasa Ramadhan 1432 Hijriah/H," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Jarianto di SUrabaya, ditanya terkait tingkat kunjungan wisatawan asing ke Jatim, Senin. Menurut dia, saat ini wisatawan mancanegara (wisman) yang paling banyak datang ke Jatim berasal dari negara berkebangsaan Malaysia mencapai 4.150 orang dari total kunjungan wisman. "Tren seperti bulan sebelumnya, Warga Negara Malaysia yang datang ke Jatim banyak mengunjungi objek wisata religi seperti Masjid Sunan Ampel, Surabaya. Mereka beralasan ingin mencari orang 'pandai'," ujarnya. Di posisi selanjutnya, rinci dia, Warga Negara Singapura yang menempati peringkat kedua dengan angka kunjungan mencapai 1.146 orang. Peringkat ketiga yakni warga berkebangsaan China dengan jumlah wisatawannya mencapai 1.037 orang. "Dari ketiga kunjungan wisatawan asing baik China, Malaysia, dan Singapura kenaikan tertinggi ditunjukkan oleh Warga Negara China atau meningkat 36,27 persen dibandingkan bulan sebelumnya," katanya. Sementara, tambah dia, tingkat kunjungan wisatawan Malaysia ke Jatim mengalami kenaikan 9,88 persen dibandingkan bulan lalu sedangkan Singapura hanya meningkat 7,30 persen. "Di sisi lain, terkait dengan akumulasi tingkat kunjungan wisatawan asing ke Jatim dari Januari sampai sekarang mencapai 71.056 orang," katanya. Jumlah wisatawan mancanegara tersebut, ulas dia, memperlihatkan kenaikan sebesar 6,68 persen dibandingkan periode sama pada tahun 2010. "Mengenai urutan 10 besar tingkat kunjungan wisatawan asing ke Jatim selama ini meliputi Malaysia, Singapura, China, Taiwan, Jepang, Amerika Serikat, Hong Kong, Prancis, India, dan Jerman," katanya. Selain itu, terkait tingkat keterisian kamar hotel bintang di Jatim, lanjut dia, mencapai 47,27 persen atau mengalami penurunan 0,41 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dikelompokkan sesuai klasifikasi bintang, berdasarkan data Badan Pusat Statistik/BPS okupansi hotel bintang tiga kini mencapai 49,63 persen. "Angka okupansi hotel bintang tiga merupakan jumlah tertinggi dibandingkan okupansi hotel bintang lainnya. Sementara, okupansi hotel bintang lima 48,28 persen, diikuti bintang empat 47,68 persen, bintang dua 43,92 persen, dan bintang 1 sebesar 40,51 persen," paparnya.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011