Petugas dari Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa, memeriksa kesehatan primata Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) setelah dievakuasi dari rumah warga, karena diduga mengalami infeksi di bagian mata sebelah kiri.
"Kami periksa karena ada infeksi akibat luka pada mata sebelah kiri. Mungkin pada awalnya terjadi jaringan parut kemudian membengkak," kata Dokter Hewan Puskeswan Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Muhammad Lukki Yahya usai melakukan pemeriksaan di Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek.
Akibat infeksi tersebut, lanjut Luki, bola mata jenis primata dilindungi itu terlihat berwarna buram. Berbeda dengan bola mata kukang sebelah kiri yang berwarna cokelat cerah/bening.
Petugas lalu memberikan pengobatan yang diperlukan. Untuk kesehatan primata kukang secara keseluruhan disebut Luki cukup baik.
Namun, pihaknya tetal akan melakukan pemantauan dan pemeriksaan berkala untuk memastikan satwa dilindungi itu benar-benar sembuh dan tidak trauma.
Menurut penjelasan Luki, Kukang Jawa yang ditemukan tersesat masuk pemukiman warga di Desa Senden, Kecamatan Kampak, itu terlihat malu-malu saat hendak diperiksa petugas.
Hal itu terlihat dari tingkah kukang yang kerap menundukkan kepalanya di antara kaki dan tangannya.
"Sebelum melakukan pengobatan kita melakukan bonding atau pendekatan dulu. Karena pemalu, jadi kami lakukan pendekatan dulu baru dikasih obat," kata dia.
Luki menduga primata Kukang Jawa itu berasal dari hutan sekitar wilayah Kampak. "Belum ada warga yang mengaku kehilangan binatang peliharaannya, jadi mungkin saja kukang ini dari hutan," katanya.
"Jadi bisa saja hewan yang masuk dalam status konservasi kritis itu adalah hewan liar," kata Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Triadi Atmono.
Pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim terkait penemuan primata yang dilindungi negara itu.
Selain Kukang Jawa, pihaknya saat ini juga menampung seekor ular jenis King Cobra (Ophiophagus hannah) sepanjang 3,5 meter yang sebelumnya dievakuasi dari rumah seorang warga.
"Kami berkoordinasi untuk menyerahkan Kukang Jawa dan King Kobra ini ke BBKSDA," katanya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Petugas periksa kesehatan primata kukang setelah dievakuasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami periksa karena ada infeksi akibat luka pada mata sebelah kiri. Mungkin pada awalnya terjadi jaringan parut kemudian membengkak," kata Dokter Hewan Puskeswan Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Muhammad Lukki Yahya usai melakukan pemeriksaan di Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek.
Akibat infeksi tersebut, lanjut Luki, bola mata jenis primata dilindungi itu terlihat berwarna buram. Berbeda dengan bola mata kukang sebelah kiri yang berwarna cokelat cerah/bening.
Petugas lalu memberikan pengobatan yang diperlukan. Untuk kesehatan primata kukang secara keseluruhan disebut Luki cukup baik.
Namun, pihaknya tetal akan melakukan pemantauan dan pemeriksaan berkala untuk memastikan satwa dilindungi itu benar-benar sembuh dan tidak trauma.
Menurut penjelasan Luki, Kukang Jawa yang ditemukan tersesat masuk pemukiman warga di Desa Senden, Kecamatan Kampak, itu terlihat malu-malu saat hendak diperiksa petugas.
Hal itu terlihat dari tingkah kukang yang kerap menundukkan kepalanya di antara kaki dan tangannya.
"Sebelum melakukan pengobatan kita melakukan bonding atau pendekatan dulu. Karena pemalu, jadi kami lakukan pendekatan dulu baru dikasih obat," kata dia.
Luki menduga primata Kukang Jawa itu berasal dari hutan sekitar wilayah Kampak. "Belum ada warga yang mengaku kehilangan binatang peliharaannya, jadi mungkin saja kukang ini dari hutan," katanya.
"Jadi bisa saja hewan yang masuk dalam status konservasi kritis itu adalah hewan liar," kata Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Triadi Atmono.
Pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim terkait penemuan primata yang dilindungi negara itu.
Selain Kukang Jawa, pihaknya saat ini juga menampung seekor ular jenis King Cobra (Ophiophagus hannah) sepanjang 3,5 meter yang sebelumnya dievakuasi dari rumah seorang warga.
"Kami berkoordinasi untuk menyerahkan Kukang Jawa dan King Kobra ini ke BBKSDA," katanya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Petugas periksa kesehatan primata kukang setelah dievakuasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023