Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Winarko Arief Cahyono mengakui capaian pendapatan asli daerahnya (PAD) selama kurun Januari hingga pertengahan Desember 2022 belum mencapai target.
"Banyak sektor, yang belum target, bahkan capaiannya masih jauh," katanya di Ponorogo, Jatim, Sabtu.
Ia menyebut, hingga pekan kedua Desember 2022, hasil evaluasi menunjukkan target PAD masih kurang Rp16,68 miliar.
Target yang dipatok sebelumnya adalah Rp305,36 miliar. Namun angka riil yang terbukukan hingga akhir Desember 2022 Rp288,68 miliar.
Pemasukan terbesar masih dari sektor pajak daerah dan retribusi. "Untuk sektor pajak daerah membukukan pendapatan Rp104,52 miliar dari target Rp97,53 miliar, jadi melebihi target 107,18 persen," paparnya.
Masalahnya, ada beberapa sektor pendapatan yang capaiannya masih jauh dari target. Ia mencontohkan sektor retribusi yang sampai saat ini membukukan angka pendapatan Rp12,15 miliar.
Capaian tersebut masih kurang dari target yang ditetapkan, yakni Rp15,55 miliar. "Baru mencapai 80,63 persen dari targetnya," katanya
Winarko mengakui bahwa untuk mencapai 100 persen saat ini sulit terpenuhi. Terlebih dari sisi retribusi pelayanan parkir yang baru mencatatkan pendapatan di angka Rp684 juta.
Capaian itu baru 57 persen dari target Rp1,2 miliar. "Kami akui memang dari parkir kurang, terutama parkir di tepi jalan umum," imbuhnya.
Selain itu, retribusi Pasar Legi, yang masih belum berjalan, hal ini karena status pasar yang selesai dibangun pada Februari 2021 tersebut belum diserahkan kepada Pemkab Ponorogo, sehingga pemerintah daerah belum berani ikut berkiprah untuk menarik retribusi.
Di sisi lain, kata dia, sektor pariwisata PAD yang disumbangkan melebihi target yang ditetapkan bahkan tembus 100 persen lebih dan bisa semakin bertambah karena masih ada momentum libur Natal dan Tahun Baru.
"Masih ada peluang bertambah. Masih bisa naik, belum lagi nanti ketika tahun baru yang rencananya ada peresmian wahana Air Terjun Menari atau Water Fountain di kawasan objek wisata Telaga Ngebel," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Banyak sektor, yang belum target, bahkan capaiannya masih jauh," katanya di Ponorogo, Jatim, Sabtu.
Ia menyebut, hingga pekan kedua Desember 2022, hasil evaluasi menunjukkan target PAD masih kurang Rp16,68 miliar.
Target yang dipatok sebelumnya adalah Rp305,36 miliar. Namun angka riil yang terbukukan hingga akhir Desember 2022 Rp288,68 miliar.
Pemasukan terbesar masih dari sektor pajak daerah dan retribusi. "Untuk sektor pajak daerah membukukan pendapatan Rp104,52 miliar dari target Rp97,53 miliar, jadi melebihi target 107,18 persen," paparnya.
Masalahnya, ada beberapa sektor pendapatan yang capaiannya masih jauh dari target. Ia mencontohkan sektor retribusi yang sampai saat ini membukukan angka pendapatan Rp12,15 miliar.
Capaian tersebut masih kurang dari target yang ditetapkan, yakni Rp15,55 miliar. "Baru mencapai 80,63 persen dari targetnya," katanya
Winarko mengakui bahwa untuk mencapai 100 persen saat ini sulit terpenuhi. Terlebih dari sisi retribusi pelayanan parkir yang baru mencatatkan pendapatan di angka Rp684 juta.
Capaian itu baru 57 persen dari target Rp1,2 miliar. "Kami akui memang dari parkir kurang, terutama parkir di tepi jalan umum," imbuhnya.
Selain itu, retribusi Pasar Legi, yang masih belum berjalan, hal ini karena status pasar yang selesai dibangun pada Februari 2021 tersebut belum diserahkan kepada Pemkab Ponorogo, sehingga pemerintah daerah belum berani ikut berkiprah untuk menarik retribusi.
Di sisi lain, kata dia, sektor pariwisata PAD yang disumbangkan melebihi target yang ditetapkan bahkan tembus 100 persen lebih dan bisa semakin bertambah karena masih ada momentum libur Natal dan Tahun Baru.
"Masih ada peluang bertambah. Masih bisa naik, belum lagi nanti ketika tahun baru yang rencananya ada peresmian wahana Air Terjun Menari atau Water Fountain di kawasan objek wisata Telaga Ngebel," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022