Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, melatih 10 ribu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tentang teknik pemasaran digital guna membantu memasarkan produk kerajinan masyarakat di wilayah setempat.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Kamis, menjelaskan pelatihan teknik pemasaran digital itu untuk memperluas akses pasar para pelaku UMKM di daerah tersebut, sehingga mereka bisa menjual produk kerajinan melalui internet.
"Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Pamekasan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika," katanya saat menjadi narasumber pada acara "Kepeloporan Komunitas Pemuda Volunter" itu.
Ia mengakui kendala para pelaku UMKM di Pamekasan kebanyakan pada bidang pemasaran, kemasan hasil produk, serta akses pasar.
Karena itu, pemkab berupaya memfasilitasi para pelaku UMKM tersebut untuk bisa menjual hasil produk mereka secara daring, yakni melalui jaringan internet, memanfaatkan berbagai jenis platform media sosial dan mampu mengakses informasi seputar dunia usaha dan bisnis melalui internet.
Dengan cara itu, katanya, wawasan dan akses pasar akan lebih luas, sehingga para pelaku UMKM di Pamekasan tidak hanya menjual hasil produk mereka secara manual, akan tetapi juga bisa dan mampu memanfaatkan teknologi melalui internet.
"Sebab di era global seperti ini, sudah tersedia sarana bahwa kita bisa menjual produk hasil kerajinan kemana saja," ucap dia.
Yang menjadi kendala berdasarkan evaluasi dari hasil pelatihan itu, kata dia, masuk kategori terampil dalam memanfaatkan pemasaran secara daring baru 60 orang dari total jumlah sasaran peserta pelatihan yang mencapai 10 ribu orang.
"Ini tentu perlu menjadi perhatian semua, termasuk para pemuda peserta pelatihan ini yang mulai menekuni dunia usaha," tuturnya.
Pada pelatihan yang terselenggara berkat kerja sama antara Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan KONI Pamekasan itu, Bupati Baddrut Tamam juga menjelaskan seputar kebijakan pemkab dalam dunia usaha.
Menurut dia, kebijakan pembangunan di Kabupaten Pamekasan memang pada bidang pengembangan dunia usaha melalui program pembentukan 10 ribu wirausaha baru atau "Sapu Tangan Biru".
"Melalui program ini, pemkab menginginkan agar wirausaha baru di kabupaten ini tumbuh dengan baik, merata, sehingga perputaran ekonomi lokal bisa berkembang dengan bagus," katanya.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Pemkab Pamekasan, hingga November 2022 telah terbentuk tiga ribu pengusaha baru dengan berbagai jenis usaha, seperti jahit, makanan dan minuman olahan, serta makanan dan minuman olahan hasil laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Kamis, menjelaskan pelatihan teknik pemasaran digital itu untuk memperluas akses pasar para pelaku UMKM di daerah tersebut, sehingga mereka bisa menjual produk kerajinan melalui internet.
"Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Pamekasan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika," katanya saat menjadi narasumber pada acara "Kepeloporan Komunitas Pemuda Volunter" itu.
Ia mengakui kendala para pelaku UMKM di Pamekasan kebanyakan pada bidang pemasaran, kemasan hasil produk, serta akses pasar.
Karena itu, pemkab berupaya memfasilitasi para pelaku UMKM tersebut untuk bisa menjual hasil produk mereka secara daring, yakni melalui jaringan internet, memanfaatkan berbagai jenis platform media sosial dan mampu mengakses informasi seputar dunia usaha dan bisnis melalui internet.
Dengan cara itu, katanya, wawasan dan akses pasar akan lebih luas, sehingga para pelaku UMKM di Pamekasan tidak hanya menjual hasil produk mereka secara manual, akan tetapi juga bisa dan mampu memanfaatkan teknologi melalui internet.
"Sebab di era global seperti ini, sudah tersedia sarana bahwa kita bisa menjual produk hasil kerajinan kemana saja," ucap dia.
Yang menjadi kendala berdasarkan evaluasi dari hasil pelatihan itu, kata dia, masuk kategori terampil dalam memanfaatkan pemasaran secara daring baru 60 orang dari total jumlah sasaran peserta pelatihan yang mencapai 10 ribu orang.
"Ini tentu perlu menjadi perhatian semua, termasuk para pemuda peserta pelatihan ini yang mulai menekuni dunia usaha," tuturnya.
Pada pelatihan yang terselenggara berkat kerja sama antara Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan KONI Pamekasan itu, Bupati Baddrut Tamam juga menjelaskan seputar kebijakan pemkab dalam dunia usaha.
Menurut dia, kebijakan pembangunan di Kabupaten Pamekasan memang pada bidang pengembangan dunia usaha melalui program pembentukan 10 ribu wirausaha baru atau "Sapu Tangan Biru".
"Melalui program ini, pemkab menginginkan agar wirausaha baru di kabupaten ini tumbuh dengan baik, merata, sehingga perputaran ekonomi lokal bisa berkembang dengan bagus," katanya.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Pemkab Pamekasan, hingga November 2022 telah terbentuk tiga ribu pengusaha baru dengan berbagai jenis usaha, seperti jahit, makanan dan minuman olahan, serta makanan dan minuman olahan hasil laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022