Pacitan - Sejumlah warga di Dusun Nglegok, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, saling berebut mendapatkan air bersih yang dibagikan oleh salah satu komunitas sosial setempat, Senin siang.
Bencana kekeringan disinyalir telah melanda kawasan tersebut sejak sebulan terakhir juga di sejumlah daerah lain sekitarnya. "Ya, memang sudah sebulan ini kami kesulitan air bersih," kata Katmani, warga setempat.
Meski berebut dan saling senggol, proses pembagian air bersih berlangsung lancar. Warga yang datang menggunakan berbagai alat untuk menampung air bersih, seperti timba, jerigen, serta botol bekas air mineral.
Mereka dengan cekatan segera memindahkan jerigen yang telah penuh untuk mengantri kembali di belakangnya.
Dalam waktu yang tidak lama, satu tangki berkapasitas 5.000 liter air bersih yang disumbangkan salah satu komunitas sosial tersebvut langsung habis.
Demikian pula dengan satu tangki air bersih yang tersisa. Beberapa warga bahkan ada yang harus menanggung kecewa karena akhirnya tidak kebagian air bersih.
Menurut Katmani, satu-satunya telaga di desanya saat ini sudah mengering. Padahal, selama musim penghujan, telaga tersebut biasa digunakan sebagai sumber air bersih.
Namun, kini tidak bisa lagi karena air sudah bercampur lumpur dan mirip kubangan.Sehingga tidak lagi digunakan untuk konsumsi. "Kalau airnya besar kami mengambilnya ya di sini," tutur ibu berusia paruh baya ini lugu.
Pengakuan serupa juga disampaikan sejumlah warga lain. Mereka mengaku sudah melakukan berbagai upaya agar suplai air bersih terus tersedia. Salah satu upaya dimaksud antara lain adalah dengan membangun tiga buah sumur di sekitar lokasi telaga. Sayang, dua dari tiga sumur tersebut kini juga sudah mengering.
Satu-satunya sumur yang masih tersisa digunakan secara bergiliran karena debit airnya tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan warga.
Menanggapi hal itu, salah seorang aktivis bernama Yuana mengatakan, keputusan pemberian sumbangan ke warga di wilayah Pacitan Timur dilandasi berbagai pertimbangan. Salah satunya karena wilayah itu masuk daerah langganan mengalami kesulitan air bersih.
"Kini hanya tinggal wilayah Ngadirojo. Kalau Pacitan Barat sudah dijangkau pipanisasi," katanya.
Ketersedian air bersih memang jadi masalah tersendiri di Pacitan. Berdasar pemetaan pemerintah kabupaten (pemkab) setempat, ada lima wilayah kecamatan yang berpotensi mengalami krisis air bersih, yakni Kecamatan Donorojo, Punung, Pringkuku, Ngadirojo, serta Sudimoro.
Untuk mengantisipasi kesulitan air bersih itu sendiri, Pemkab Pacitan telah menyiagakan sedikitnya lima unit truk tangki untuk melakukan droping ke daerah-daerah yang membutuhkan. *
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011