Sebanyak 15 desa/kelurahan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai menerapkan arsip digital dengan menyimpan berbagai dokumen strategis yang sebelumnya disimpan dalam bentuk fisik, juga diarsipkan secara digital.

Dokumen-dokumen yang diarsipkan secara digital itu, seperti dokumen kepemilikan tanah, letter C, krawangan, dan peta blok.

"Pengalihan dokumen-dokumen penting ke digital memang diperlukan untuk menghindari kerusakan atau hilang. Misalnya, terjadi bencana, dokumen-dokumen vital desa akan terhindar dari risiko kerusakan seperti yang terjadi pada dokumen kertas. Contohnya robek, berjamur atau lapuk," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Rabu.

Bupati Ipuk melihat langsung proses digitalisasi arsip di sela rangkaian program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar, pekan lalu.

Menurut Ipuk, digitalisasi arsip ini menjadi solusi untuk pengelolaan dokumen yang jauh lebih efektif dan desa pastinya juga akan sangat terbantu dengan pengalihan dokumen ke digital.

Desa Wringin Putih, lanjut Ipuk, merupakan salah satu desa yang telah melakukan alih media penyimpanan arsip vital desa. Sejumlah arsip letter C milik warga setempat dipindai (scan) lalu disimpan dalam bentuk file atau dokumen digital

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Banyuwangi Zen Kostolani menjelaskan bahwa digitalisasi arsip merupakan bagian dari upaya penyelamatan dokumen strategis di desa. Dari aspek keamanan dan keawetan, penerapan arsip digital jauh lebih terjamin.

"Saat ini ada 15 desa yang sudah menerapkan arsip digital. Kami akan terus geber program ini dan secara bertahap seluruh desa bisa menerapkan program ini sehingga arsipnya menjadi aman dan tertata lebih rapi," kata Zen.

Kepala Desa Wringin Putih M. Nur Hadi mengatakan sangat antusias dengan program digitalisasi arsip ini karena dapat meningkatkan keamanan dokumen-dokumen penting yang dimiliki warga.

"Kami senang dengan program ini, termasuk aparat-aparat kami antusias untuk ikut pelatihannya. Arsip yang dibutuhkan sewaktu-waktu pun, kita mencari file-nya lebih mudah dibanding arsip fisik," ujar dia. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022