Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur menggandeng Perguruan Tinggi Politeknik Negeri Madura (Poltera) dan masyarakat nelayan dalam berupaya mencegah terjadinya abrasi pantai melalui penanaman pohon mangrove serentak di sepanjang pesisir pantai selatan wilayah itu.
Menurut Bupati Sampang Slamet Junaidi di Sampang, Jawa Timur, Selasa, pesisir pantai selatan Sampang rawan terjadi abrasi saat musim ombak besar dan angin kencang, dan oleh karena itu perlu ada upaya gerakan terpadu dalam mencegah terjadinya bencana.
"Atas dasar ini, maka pemkab bekerja sama dengan perguruan tinggi, masyarakat, pelaku usaha dan media, melakukan penanaman pohon mangrove di sepanjang pesisir pantai Sampang," katanya.
Selain itu, sambung dia, gerakan menanam pohon mangrove itu sebagai bentuk dukungan atas keinginan mulia Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk berkontribusi terhadap suplai Oksigen (O2) bagi dunia guna mengurangi terjadinya pemanasan global.
"Pencanangan tentang penanaman pohon mangrove ini telah dilakukan Gubernur Jatim pada 4 Desember 2022, dan aksi penanaman di lapangan hingga kini masih berlangsung dan target yang kita inginkan semua pesisir pantai selatan Sampang tertanam pohon mangrove," katanya.
Pemprov Jatim memberikan bantuan gratis sebanyak 5.750 bibit mangrove dan 50 bibit cemara udang dan kegiatan tersebut dikemas dalam Festival Mangrove Jatim ke-2 yang di laksanakan di Politeknik Negeri Madura, Minggu (4/12).
"Kita terus-menerus akan menggaungkan sedekah oksigen, ada memang di Gili Iyang itu oksigen terbaik dunia, tapi kita ingin menyiapkan support oksigen untuk dunia yang lebih luas lagi," Kata Gubernur Khofifah, kata itu.
Didampingi Para Bupati dan Kepala OPD Jatim, Gubernur Khofifah juga melepas burung air dan kepiting sebelum menanam bibit mangrove dan cemara udang. Penanaman dilakukan di 3 lokasi area mangrove Sampang, 1 lokasi di Poltera dan 2 lokasi berbeda di Desa Taddan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Menurut Bupati Sampang Slamet Junaidi di Sampang, Jawa Timur, Selasa, pesisir pantai selatan Sampang rawan terjadi abrasi saat musim ombak besar dan angin kencang, dan oleh karena itu perlu ada upaya gerakan terpadu dalam mencegah terjadinya bencana.
"Atas dasar ini, maka pemkab bekerja sama dengan perguruan tinggi, masyarakat, pelaku usaha dan media, melakukan penanaman pohon mangrove di sepanjang pesisir pantai Sampang," katanya.
Selain itu, sambung dia, gerakan menanam pohon mangrove itu sebagai bentuk dukungan atas keinginan mulia Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk berkontribusi terhadap suplai Oksigen (O2) bagi dunia guna mengurangi terjadinya pemanasan global.
"Pencanangan tentang penanaman pohon mangrove ini telah dilakukan Gubernur Jatim pada 4 Desember 2022, dan aksi penanaman di lapangan hingga kini masih berlangsung dan target yang kita inginkan semua pesisir pantai selatan Sampang tertanam pohon mangrove," katanya.
Pemprov Jatim memberikan bantuan gratis sebanyak 5.750 bibit mangrove dan 50 bibit cemara udang dan kegiatan tersebut dikemas dalam Festival Mangrove Jatim ke-2 yang di laksanakan di Politeknik Negeri Madura, Minggu (4/12).
"Kita terus-menerus akan menggaungkan sedekah oksigen, ada memang di Gili Iyang itu oksigen terbaik dunia, tapi kita ingin menyiapkan support oksigen untuk dunia yang lebih luas lagi," Kata Gubernur Khofifah, kata itu.
Didampingi Para Bupati dan Kepala OPD Jatim, Gubernur Khofifah juga melepas burung air dan kepiting sebelum menanam bibit mangrove dan cemara udang. Penanaman dilakukan di 3 lokasi area mangrove Sampang, 1 lokasi di Poltera dan 2 lokasi berbeda di Desa Taddan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022