Surabaya - PT PAL Indonesia mulai mengerjakan pembangunan kapal tanker 17.500 LTDW pesanan PT Pertamina dengan didahului pemotongan pertama baja di Bengkel Fabrikasi Divisi Kapal Niaga PT PAL, Surabaya, Kamis. Pemotongan baja bahan baku kapal itu dihadiri Direktur Utama PAL Harsusanto, Direktur Maritim, Kedirgantaraan, dan Industri Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Soerjono, dan Senior Vice President Shipping Pertamina, Suhartoko. "Pemesanan ini sebagai komitmen kami dalam melaksanakan Inpres Nomor 5 Tahun 2005 sekaligus sebagai dukungan nyata kami terhadap pengembangan industri maritim nasional," kata Suhartoko. Dirut PAL Harsusanto mengatakan, dalam membangun kapal tanker itu, pihaknya bermitra dengan PT High Speed Shipyard (HSS). "Kapal ini dibangun atas dasar kelas NK Jepang dan menggunakan konstruksi lambung ganda yang akan kami rampungkan pada akhir 2012," katanya. Sejak berdiri pada 1980, PAL mengerjakan pembangunan sejumlah kapal niaga dari berbagai ukuran dan jenis. Sebelumnya, PAL juga telah menyelesaikan kapal-kapal pesanan Pertamina, yakni dua unit kapal tanker 3.500 DWT pada 1985. Satu unit kapal tanker 6.500 DWT (1992), satu unit kapal tanker 17.500 LTDW (2000), dan satu unit 30.000 LTDW (2005). "Kerja sama ini diharapkan dapat mewujudkan nilai tambah pada kemampuan industri dalam negeri karena banyaknya keterlibatan dukungan SDM dan industri-industri pendukung di sekitar galangan kapal," kata Harsusanto. Hal itu secara tidak langsung dapat menjadi stimulus atas pertumbuhan klaster-klaster industri baru dalam menyerap dan menciptakan lapangan kerja sekaligus sebagai wahana transformasi keahlian untuk menciptakan komunitas masyarakat yang mandiri dalam segala aspek industrialisasi. "Di masa yang akan datang, kapal-kapal yang beroperasi di perairan Indonesia dibangun di dalam negeri sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri maritim nasional sekaligus berperan dalam penghematan devisa negara," katanya.*

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011