Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur membina para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di wilayah itu untuk meningkatkan kualitas produksi sebagai upaya menunjang perekonomian para pelaku usaha itu melalui pelatihan dan pendidikan khusus.
"Ini kami lakukan, karena di era pasar bebas seperti sekarang, nilai ekonomis dan kualitas produk menjadi pertimbangan utama konsumen dalam membeli produk yang dibutuhkan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan Achmad Saifuddin di Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Minggu.
Dengan demikian, sambung dia, maka upaya untuk membuka akses pasar melalui hasil produk yang berkualitas sangat penting.
Di samping, kemampuan membaca peluang pasar dan kebutuhan masyarakat perlu dipahami oleh para pelaku IKM.
"Karena itu, maka salah satu upaya yang kami lakukan adalah dengan memberikan pelatihan dan pendidikan khusus kepada mereka," katanya, menjelaskan.
Menurut Sjaifuddin, IKM merupakan salah satu penggerak ekonomi mikro di Kabupaten Pamekasan sebagaimana Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM).
Selain itu peningkatan pendidikan dan pelatihan khusus bagi pelaku IKM di Pamekasan itu sebagai bentuk dukungan program dari program terkait yang juga dicanangkan Disperindag Pemkab Pamekasan, yakni bantuan gratis pengurusan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi pelaku IKM.
Menurut data Disperindag Pemkab Pamekasan, total jumlah IKM di Pamekasan sebanyak 60-an, sedangkan yang memiliki HKI baru sebanyak enam IKM.
Dari total 60-an IKM itu, sebanyak 49 di antaranya merupakan produk hasil olahan bidang kelautan dan perikanan, sisanya kerajinan batik tulis, kerajinan kayu dan industri olahan hasil pertanian.
"Selain dalam rangka membantu meningkatkan kualitas produksi dan perluasan pasar, upaya kami mendorong pelaku IKM memiliki HKI juga atas instruksi dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Ini kami lakukan, karena di era pasar bebas seperti sekarang, nilai ekonomis dan kualitas produk menjadi pertimbangan utama konsumen dalam membeli produk yang dibutuhkan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan Achmad Saifuddin di Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Minggu.
Dengan demikian, sambung dia, maka upaya untuk membuka akses pasar melalui hasil produk yang berkualitas sangat penting.
Di samping, kemampuan membaca peluang pasar dan kebutuhan masyarakat perlu dipahami oleh para pelaku IKM.
"Karena itu, maka salah satu upaya yang kami lakukan adalah dengan memberikan pelatihan dan pendidikan khusus kepada mereka," katanya, menjelaskan.
Menurut Sjaifuddin, IKM merupakan salah satu penggerak ekonomi mikro di Kabupaten Pamekasan sebagaimana Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM).
Selain itu peningkatan pendidikan dan pelatihan khusus bagi pelaku IKM di Pamekasan itu sebagai bentuk dukungan program dari program terkait yang juga dicanangkan Disperindag Pemkab Pamekasan, yakni bantuan gratis pengurusan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi pelaku IKM.
Menurut data Disperindag Pemkab Pamekasan, total jumlah IKM di Pamekasan sebanyak 60-an, sedangkan yang memiliki HKI baru sebanyak enam IKM.
Dari total 60-an IKM itu, sebanyak 49 di antaranya merupakan produk hasil olahan bidang kelautan dan perikanan, sisanya kerajinan batik tulis, kerajinan kayu dan industri olahan hasil pertanian.
"Selain dalam rangka membantu meningkatkan kualitas produksi dan perluasan pasar, upaya kami mendorong pelaku IKM memiliki HKI juga atas instruksi dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022