Bojonegoro - Transaksi di Pegadaian Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), dalam sebulan terakhir mulai meningkat dan diperkirakan peningkatan masih terus berlangsung hingga Hari Raya Idul Fitri.
Manajer Operasi PT Pegadaian Bojonegoro, Abdul Wachid, Rabu mengatakan, peningkatan transaksi di pegadian setempat, sudah mulai terjadi sejak sebulan terakhir. Hal itu, sudah diperkirakan sebelumnya dengan perhitungan peningkatan terjadi akibat masyarakat membutuhkan dana, menjelang tahun ajaran baru sekolah.
Selain itu, lanjutnya, kegagalan tanaman padi akibat serangan hama wereng di wilayah setempat, juga ikut meningkatkan jumlah transaksi di pegadaian."Sebagian nasabah yang mengadaikan barangnya, ada juga petani yang tanaman padinya gagal panen," ungkapnya.
Pada bulan Juni lalu, omset pegadaian mencapai kisaran Rp4 miliar, meningkat dibandingkan rata-rata sebelumnya yang hanya berkisar Rp3,5 miliar per bulan.
Menurut dia, besarnya tranksasi hingga mencapai Rp4 miliar per bulan lebih tersebut, masih akan terjadi hingga hari raya Idulfitri Agustus mendatang. Diperkirakan, menjelang hari raya Idulfitri, traksasi lebih meningkat lagi, sebab masyarakat banyak yang membutuhkan dana untuk tambahan modal berusaha.
"Yang jelas menjelang tahun ajaran baru juga menjelang hari raya idulfitri tidak ada batasan dana, kalau kurang kita bisa meminta tambahan dana dari pusat," katanya menegaskan.
Ia menjelaskan, peningkatan jumlah transaksi juga terjadi di unit pegadaian lainnya yang ada di Bojonegoro. Yaitu di Pegadaian Banjarjo, di Desa Banjarjo, Kecamatan Kota, juga di Pegadaian Kalitidu, Padangan, dan Rengel, Jatirogo, Bangilan di Tuban.
Di pegadian unit tersebut, jumlah tranksasinya rata-rata berkisar Rp1 miliar, kecuali Pegadaian Banjarjo yang hanya berkisar Rp500 juta per bulan."Sejauh ini, nasabah yang tidak menebus barangnya sangat minim sekali, hanya berkisar 0,2 persen," ujarnya.
Sebab, katanya, kebiasaan selama ini nasabah yang belum bisa menebus barangnya masih bisa memperpanjang dengan cara hanya membayar bunga."Mereka yang belum memiliki uang bisa memperpanjang barang yang digadaikan," katanya menambahkan.
Sejauh ini, katanya, barang-barang yang digadaikan di pegadaian setempat hampir 90 persen berupa perhiasan emas, lainnya kendaraan bermotor roda dua, sepeda kayuh juga peralatan elektronika lainnya.
"Untuk barang jarit yang digadaikan sudah tidak ada sama sekali, berbeda dengan jaman dulu, barang yang digadaikan terbesar jarit," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
Editor : FAROCHA
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011