Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Suyoto, menunggu undangan Kementerian Perhubungan untuk mempresentasikan pembangunan bandar udara di wilayahnya. "Pemkab sudah mengajukan permohonan presentasi pembangunan bandar udara, hanya tinggal menunggu jadwal," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro, Machmuddin, Selasa. Ia mengatakan, belum tahu kapan kementerian perhubungan mengundang Bupati Bojonegoro, Suyoto untuk presentasi pembangunan bandar udara. Yang jelas, pengajuan permohonan presentasi sudah diajukan pemkab, sekitar tiga pekan yang lalu. "Sambil menunggu undangan presentasi, pemkab sekaligus mengajukan permohonan penggunaan lahan, sebab sebagian lokasi lahan milik perhutani," katanya, menambahkan. Menurut dia, sesuai rencana ada tiga lokasi yang diajukan untuk pembangunan bandar udara yakni Desa Kunci, Kecamatan Dander, Desa Ngasem dan Desa Gayam, keduanya di Kecamatan Ngasem. Berdasarkan data lokasi itu, lanjutnya, kementerian perhubungan akan melakukan survei untuk menentukan lokasi yang layak. Sebab, dari tiga lokasi yang direncanakan tersebut, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ia mencontohkan, lokasi di Desa Kunci, Kecamatan Dander, dekat dengan kawasan udara lapangan terbang Iswahyudi, Madiun."Lokasi mana yang layak, diserahkan keputusan kemenhub," ucapnya, menegaskan. Sebelum itu, Bupati Bojonegoro Suyoto menyatakan, rencana pembangunan bandar udara tersebut, sudah mendapatkan rekomendasi dari Gubernur Jatim Soekarwo, secara lisan. "Hanya tinggal menunggu surat rekomendasi secara tertulis," katanya, menambahkan. Menurut dia, berdasarkan studi kelayakan pembangunan bandar udara tersebut akan menelan biaya sebesar Rp150 miliar dengan perkiraan dalam 20 tahun modal akan kembali. Badar udara yang direncanakan tersebut melayani penumpang Bojonegoro-Surabaya, Jakarta dan Semarang. Masih berdasarkan studi kelayakan, potensi penumpang Jurusan Bojonegoro -Surabaya 30 ribu penumpang/tahun, Bojonegoro-Semarang 10 ribu penumpang/tahun dan Bojonegoro- Jakarta 32 ribu penumpang/tahun.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011