Magetan - Seorang pencuri kambing di Desa Kedung Panji, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dihajar massa hingga babak belur karena tertangkap tangan mencuri kambing milik warga desa setempat pada Jumat sore.
Kejadian tersebut terjadi saat dua orang pencuri, yakni Sugeng dan Nur Hadi, keduanya, warga Desa Galih, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, mencuri kambing milik warga Desa Kedung Panji. Namun, keduanya bernasib sial, karena aksi kriminalnya tersebut diketahui warga desa.
Takut tertangkap, maka keduanya berusaha melarikan diri dan bersembunyi di areal perkebunan tebu yang tidak jauh dari lokasi pencurian. Warga yang sudah kesal, akhirnya membakar areal kebun tebu tersebut dengan maksud agar keduanya bersedia keluar dari persembunyian.
"Mereka bersembunyi di alang-alang tebu. Warga yang sudah kesal akhirnya membakar kebun tebu untuk memancing para pencuri keluar dari persembunyiannya," ujar salah satu warga desa setempat yang ikut menangkap pencuri, Sumari.
Namun, meski kebun tebu telah dibakar, kedua pencuri berhasil kabur dengan menyaru sebagai warga. Mereka membaur dengan warga dan berlagak ikut mencari sang pencuri.
Nahas, wajah Sugeng berhasil dikenali warga. Tanpa banyak bicara, warga langsung menghajarnya. Sementara temannya, Nur Hadi, berhasil kabur.
Kepada warga yang menangkapnya, Sugeng mengaku terpaksa mencuri kambing. Ia melakukannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sayangnya, warga sudah terlanjur emosi dan tetap menghajarnya hingga terluka.
Sugeng mengakui sudah melakukan aksinya ini untuk yang ketiga kalinya di desa setempat. Ia tidak menyangka aksinya akan kepergok hingga menjadi korban amuk massa.
Akibat hajaran tersebut, Sugeng langsung dibawa ke Puskesmas Lembeyan untuk mendapatkan perawatan medis. Sugeng mengalami luka-luka hampir di seluruh tubuhnya.
Warga desa setempat juga langsung melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Lembeyan guna proses hukum lebih lanjut. Sementara Nur Hadi masih dalam pengejaran petugas Polsek Lembeyan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011