Sidoarjo - Panitia Khusus (Pansus) Lumpur Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo segera melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk menyelesaikan masalah terkait dengan semburan Lumpur Lapindo.
Ketua Pansus Lumpur DPRD Kabupaten Sidoarjo, M Zainul Lutfi, Jumat, mengatakan, pada pertengahan Juli mendatang, pihaknya akan menemui Gubernur Jatim untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan lumpur Lapindo.
"Dalam agenda pertemuan nanti, pansus akan mendorong Gubernur untuk memberikan solusi terkait persoalan sosial yang dialami masyarakat korban lumpur yang hingga kini masih belum terselesaikan," katanya.
Di antara permasalahan itu, kata dia, yaitu meminta kepada Gubernur untuk turut memberikan akses pinjaman terhadap pihak Minarak Lapindo Jaya (MLJ) sebagai juru bayar Lapindo Brantas Inc. yang bisa didapatkan melalui bank.
"Ini salah satu kemungkinan yang akan kami ajukan kepada Gubernur
dalam pertemuan nanti supaya permasalah lumpur ini bisa segera terselesaikan," katanya.
Jika tidak ada halangan, kata dia, SKPD yang akan dipanggil nanti di antaranya dari dinas pertanian, perikanan, dan Dinas Pengairan Kabupaten Sidoarjo.
"Dinas Pengairan berkaitan dengan normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan akibat pembuangan lumpur ke Kali Alo, hingga menyebabkan sawah gagal panen dan sungai itu harus dikeruk supaya tidak dangkal, sehingga pembuangan air lancar," katanya.
Menurut dia, selain akan melakukan pembicaraan dengan Gubernur, pansus lumpur juga mengagendakan pertemuan dengan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Kabupaten Sidoarjo untuk mencari solusi permintaan dari korban lumpur.
Ia mengatakan, pertemuan dengan SKPD di Kabupaten Sidoarjo itu perlu dilakukan lagi mengingat pemegang kebijakan terkait dengan pembangunan di Sidoarjo adalah para SKPD itu.
"Dengan adanya kerja sama yang baik antara SKPD dan juga dewan, tentunya akan membawa perubahan positif bagi kawasan lumpur itu," katanya.
Ia menambahkan, saat ini permasalah lumpur merupakan masalah nasional dan juga masalah internasional karena hingga saat ini semburan lumpur Lapindo masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011