Blitar - Para petani di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menggelar kegiatan ruwatan sebagai bentuk doa meminta kepada Tuhan, dijauhkan dari bencana dan gagal panen.
Kepala Desa Gogodeso, Khoirul, Jumat mengemukakan produksi tanaman pertanian di daerah ini turun drastis karena serangan hama. Tingkat serangan juga cukup luas, mencapai 70 persen.
"Dari luas lahan kami yang ada 168 hektare, hanya 20 persen saja yang hasilnya masih bagus. Kami kesulitan dengan kondisi itu," katanya mengungkapkan.
Selain itu, produksi padi petani juga turun sangat drastis. Jika biasanya per hektare mampu menghasilkan gabah hingga 8-8,5 ton padi, saat ini kurang dari setengahnya. Bahkan, tidak jarang ada petani yang sama sekali gagal panen, karena musibah ini.
Khoirul mengatakan, kegiatan ini memang sengaja dilakukan, sebagi bentuk permohonan kepada Tuhan, agar dalam musim tanam kali ini hasil pertanian lebih bagus daripada kemarin.
Kegiatan ruwatan dan doa bersama ini diikuti puluhan petani. Kegiatan itu juga dilakukan langsung di tengah sawah. Mereka membawa berbagai macam hasil bumi yang sudah
dimasak.
Beberapa makanan yang dibawa di antaranya tumpeng dan beberapa sesaji khas orang Jawa. Benda-benda itu di antaranya ayam utuh yang dimasak, pisang, dan beberapa makanan lainnya.
Sebelum semua makanan itu dimakan bersama, sesepuh desa terlebih dahulu membaca doa-doa yang kemudian diikuti para peserta. Mereka lalu berkeliling sawah, mengubur beberapa sesaji yang dibawa di setiap sudut sawah, dengan harapan mampu menolak bala.
Beberapa petani memang mengeluhkan hasil pertanian mereka yang buruk musim ini. Tanaman padi mereka banyak yang diserang hama, seperti wereng dan tikus.
Heri Langit, salah seorang petani mengaku serangan hama tahun ini adalah yang paling parah. Untuk itu, ia berharap, dengan doa bersama ini hasil pertanian bisa menjadi lebih baik lagi.
"Kami harap, tanaman kami bisa tumbuh dengan baik. Tahun ini, hampir kami tidak bisa panen, karena semua diserang hama," ucap Heri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011