Warga di Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri, memanfaatkan lahan kosong di lingkungan mereka menjadi pekarangan pangan lestari berisi tanaman dan sayuran organik.
Ketua Kelompok Wanita Tani "Exotree" RT 02 RW 01 Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri, Dini di Kediri, Ahad mengemukakan awalnya lahan kosong di daerah mereka digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.
"Awalnya sebagai tempat pembuangan sampah, sehingga dianggap kurang sehat oleh warga sekitar. Warga kemudian swadaya memanfaatkan lahan tersebut untuk pekarangan pangan lestari (P2L) yang saat ini telah membuahkan hasil," katanya.
Ia menambahkan, P2L di kelurahan mereka juga pernah mendapatkan dana hibah dua kali dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri. Dana hibah diberikan tahun 2019 dan 2022 yang dimanfaatkan untuk kemajuan P2L tersebut.
Dini juga menambahkan untuk dana hibah pertama untuk pembentukan green house dan sarana prasarananya seperti ornamen untuk rambatan tanamannya.
Lalu pada 2022, dana hibah dibelanjakan sesuai rencana anggaran biaya untuk pengembangan yakni untuk kompos, alat-alat, pipanisasi juga untuk memudahkan dalam penyiramannya.
Ia menjelaskan P2L dari Kelompok Wanita Tani "Exotree" RT 02 RW 01 Kelurahan Mojoroto ini juga telah membuahkan hasil. Untuk hasil panen dimanfaatkan warga dan sebagian dijual.
Menurut dia setiap dua bulan sekali, di P2L ini panen. Saat ini ada delapan macam tanaman. Beberapa hasil panen seperti kangkung sampai 20 kilogram, tomat 5 kilogram, sawi 12 kilogram, dan sayuran lainnya.
Hasil panen ini dijual di gazebo P2L dan ditawarkan kepada warga sekitar, sehingga juga membantu warga sekitar untuk konsumsi pangan sehat.
"Kami juga titip jual sayuran organik pada Kelompok Wanita Tani Burengan," kata Dini.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta DKPP Kota Kediri untuk berdiskusi dengan Disbudparpora Kota Kediri agar sayuran organik dari P2L Kota Kediri ini ke depannya bisa memasok hasil panennya di hotel-hotel Kota Kediri.
"Hasil panen juga bisa dijual di car free day (CFD). Karena beberapa kali melihat jika yang dijual sayuran organik di CFD pasti banyak sekali peminatnya," kata Wali Kota. (*)
Baca juga: Wali Kota apresiasi kegiatan libatkan UMKM Kediri
Baca juga: Pemkab Kediri manfaatkan "drone" bantu petani sebar pupuk
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Ketua Kelompok Wanita Tani "Exotree" RT 02 RW 01 Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri, Dini di Kediri, Ahad mengemukakan awalnya lahan kosong di daerah mereka digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.
"Awalnya sebagai tempat pembuangan sampah, sehingga dianggap kurang sehat oleh warga sekitar. Warga kemudian swadaya memanfaatkan lahan tersebut untuk pekarangan pangan lestari (P2L) yang saat ini telah membuahkan hasil," katanya.
Ia menambahkan, P2L di kelurahan mereka juga pernah mendapatkan dana hibah dua kali dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri. Dana hibah diberikan tahun 2019 dan 2022 yang dimanfaatkan untuk kemajuan P2L tersebut.
Dini juga menambahkan untuk dana hibah pertama untuk pembentukan green house dan sarana prasarananya seperti ornamen untuk rambatan tanamannya.
Lalu pada 2022, dana hibah dibelanjakan sesuai rencana anggaran biaya untuk pengembangan yakni untuk kompos, alat-alat, pipanisasi juga untuk memudahkan dalam penyiramannya.
Ia menjelaskan P2L dari Kelompok Wanita Tani "Exotree" RT 02 RW 01 Kelurahan Mojoroto ini juga telah membuahkan hasil. Untuk hasil panen dimanfaatkan warga dan sebagian dijual.
Menurut dia setiap dua bulan sekali, di P2L ini panen. Saat ini ada delapan macam tanaman. Beberapa hasil panen seperti kangkung sampai 20 kilogram, tomat 5 kilogram, sawi 12 kilogram, dan sayuran lainnya.
Hasil panen ini dijual di gazebo P2L dan ditawarkan kepada warga sekitar, sehingga juga membantu warga sekitar untuk konsumsi pangan sehat.
"Kami juga titip jual sayuran organik pada Kelompok Wanita Tani Burengan," kata Dini.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta DKPP Kota Kediri untuk berdiskusi dengan Disbudparpora Kota Kediri agar sayuran organik dari P2L Kota Kediri ini ke depannya bisa memasok hasil panennya di hotel-hotel Kota Kediri.
"Hasil panen juga bisa dijual di car free day (CFD). Karena beberapa kali melihat jika yang dijual sayuran organik di CFD pasti banyak sekali peminatnya," kata Wali Kota. (*)
Baca juga: Wali Kota apresiasi kegiatan libatkan UMKM Kediri
Baca juga: Pemkab Kediri manfaatkan "drone" bantu petani sebar pupuk
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022