Dinas Lingkungan Hidup Surabaya mengerahkan puluhan truk untuk mengangkut sampah hasil kerja bakti massal yang digelar serentak di 31 kecamatan Kota Pahlawan, Minggu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan puluhan truk itu disebar ke perkampungan secara bergiliran untuk mendukung kegiatan kerja bakti bersama bertajuk "Surabaya Bergerak".
"Kami berkomitmen untuk mengangkut semua sampah hasil kerja bakti bersama di wilayah perkampungan," kata dia.
Terlebih, lanjut dia, data wilayah mana saja yang melaksanakan kerja bakti juga telah termonitor ke dalam aplikasi "Surabaya Bergerak".
"Jadi lebih mudah karena sudah termonitor dan terkontrol masuk aplikasi, wilayah mana saja yang melaksanakan kerja bakti," ujar dia.
Agus Hebi juga mengatakan limbah hasil kerja bakti warga ini pembuangannya disesuaikan dengan jenisnya.
Dia mencontohkan, jika itu berupa lumpur hasil pengerukan saluran, maka digunakan untuk pengurukan lahan. Demikian pula jika sampah hasil kerja bakti berupa ranting pohon akan dibuang ke rumah kompos.
"Tujuan awalnya kerja bakti adalah normalisasi saluran tersier, tetapi sampahnya ada macam-macam. Ada sampah hasil perantingan, sampah bongkaran rumah, dan sebagainya," kata Hebi.
Ia berharap ke depan warga dapat memilah sampah atau limbah hasil kerja bakti tersebut.
Misalnya, lumpur hasil pengerukan saluran tidak dijadikan satu dengan limbah rumah tangga seperti lemari atau kasur.
"Memang perlu ada pemilahan sampah hasil kerja bakti. Setelah dipilah oleh warga nanti bisa ditaruh di satu tempat, kemudian kami angkut. Kalau sampah pengerukan saluran kami gunakan untuk lahan-lahan, sedangkan yang lain kita buang ke Tempat Pembuangan Akhir(TPA)," ucap dia.
Ketua RW 03 Kelurahan Pacarkeling Kecamatan Tambaksari Dodi Kristiono mengaku kaget karena sampah hasil kerja bakti langsung diangkut oleh armada Pemkot Surabaya.
"Kalau dulu bisa satu minggu baru diangkut. Kami terima kasih kepada pemkot, setelah kerja bakti tadi sampahnya langsung diangkut. Kami mendukung sekali kegiatan ini dan semoga kerja bakti ini bisa rutin dan berlanjut," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan puluhan truk itu disebar ke perkampungan secara bergiliran untuk mendukung kegiatan kerja bakti bersama bertajuk "Surabaya Bergerak".
"Kami berkomitmen untuk mengangkut semua sampah hasil kerja bakti bersama di wilayah perkampungan," kata dia.
Terlebih, lanjut dia, data wilayah mana saja yang melaksanakan kerja bakti juga telah termonitor ke dalam aplikasi "Surabaya Bergerak".
"Jadi lebih mudah karena sudah termonitor dan terkontrol masuk aplikasi, wilayah mana saja yang melaksanakan kerja bakti," ujar dia.
Agus Hebi juga mengatakan limbah hasil kerja bakti warga ini pembuangannya disesuaikan dengan jenisnya.
Dia mencontohkan, jika itu berupa lumpur hasil pengerukan saluran, maka digunakan untuk pengurukan lahan. Demikian pula jika sampah hasil kerja bakti berupa ranting pohon akan dibuang ke rumah kompos.
"Tujuan awalnya kerja bakti adalah normalisasi saluran tersier, tetapi sampahnya ada macam-macam. Ada sampah hasil perantingan, sampah bongkaran rumah, dan sebagainya," kata Hebi.
Ia berharap ke depan warga dapat memilah sampah atau limbah hasil kerja bakti tersebut.
Misalnya, lumpur hasil pengerukan saluran tidak dijadikan satu dengan limbah rumah tangga seperti lemari atau kasur.
"Memang perlu ada pemilahan sampah hasil kerja bakti. Setelah dipilah oleh warga nanti bisa ditaruh di satu tempat, kemudian kami angkut. Kalau sampah pengerukan saluran kami gunakan untuk lahan-lahan, sedangkan yang lain kita buang ke Tempat Pembuangan Akhir(TPA)," ucap dia.
Ketua RW 03 Kelurahan Pacarkeling Kecamatan Tambaksari Dodi Kristiono mengaku kaget karena sampah hasil kerja bakti langsung diangkut oleh armada Pemkot Surabaya.
"Kalau dulu bisa satu minggu baru diangkut. Kami terima kasih kepada pemkot, setelah kerja bakti tadi sampahnya langsung diangkut. Kami mendukung sekali kegiatan ini dan semoga kerja bakti ini bisa rutin dan berlanjut," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022