Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa siap menganggarkan pembangunan hunian sementara sebagai ganti rumah warga korban banjir di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

"Jika bangunannya ingin dibangun pemkab monggo, tapi kalau ingin dibangun pemprov kami siap untuk anggarannya. Masyarakat harus mendapatkan harapan saat rumahnya hanyut dan akan diganti oleh pemerintah," kata Gubernur Khofifah saat mengunjungi warga korban banjir di Banyuwangi, Rabu.

Gubernur mengaku bahwa kehadirannya itu membantu pemerintah daerah setempat untuk mengidentifikasi dan menyiapkan kebutuhan warga korban banjir.

Bahkan, kata dia, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sudah berkomunikasi dengan gubernur mengenai penyediaan lahan untuk relokasi hunian sementara bagi warga yang rumahnya rusak berat akibat banjir luapan air Sungai Yas Kecamatan Kalibaru, pada 3 November lalu.

"Bupati Banyuwangi sudah komunikasi dengan saya, dan meminta difasilitasi dengan PTPN XII terkait penyediaan lahan untuk relokasi hunian sementara (huntara) bagi warga yang rumahnya rusak berat. Ini sekarang saya datang bersama salah satu direktur PTPN untuk melihat lokasinya," kata Khofifah.

Gubernur menyatakan setuju dengan rencana lokasi untuk pembangunan hunian sementara bagi korban banjir karena areanya tidak jauh dari lokasi rumah warga.

"Saya senang dengan lokasinya, berdekatan dengan kampungnya. Dan saya kira jika tahu lokasinya di sini, mereka pasti bahagia. Saat ini, sambil jalan kami akan koordinasi teknis administratif dengan PTPN XII terkait penggunaan lahannya," kata dia.

Kunjungannya ke lokasi banjir, Gubernur Khofifah langsung menuju posko penanganan banjir yang berada di Balai Desa Kalibaru Wetan. Khofifah lalu meninjau kegiatan posko dan dapur umum serta menyapa para relawan.

Dia juga menyerahkan bantuan kepada warga terdampak banjir luapan air sungai itu.

"Tolong pastikan fasilitas umum dan fasilitas sosial warga tersedia. Tempat ibadah mereka harus diperhatikan juga," kata Khofifah kepada Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah yang saat itu mendampinginya.

Usai dari posko, Khofifah berjalan kaki menuju lokasi jembatan yang putus akibat banjir. Dilanjutkan mendatangi rumah warga yang terdampak banjir serta melihat kondisi Sungai Yas yang menyebabkan banjir.

"Sabar ya Bu. Bapak Ibu sehat-sehat nggeh. Kami terus berupaya yang terbaik untuk bapak ibu semua," kata Khofifah saat bertemu warga.

Dalam kesempatan itu, Khofifah mendapatkan penjelasan dari Wabup Sugirah terkait langkah-langkah penanganan yang telah dilakukan pemkab. Mulai dari penanganan sosial warga, kebutuhan pokok harian, perbaikan infrastruktur, hingga rencana relokasi warga yang terdampak banjir.

Banjir yang terjadi pada 3 November 2022 tersebut menggenangi rumah warga di enam desa di Kecamatan Kalibaru. Lokasi yang paling terdampak ada di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan yang menyebabkan 32 rumah rusak berat.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022