Himpunan Mahasiswa (Hima) Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar modifikasi motor untuk memperingati Dies Natali ke-36 himpunan tersebut.
"Dies Natalis Hima Teknik Mesin ke -36 ini diikuti 80 peserta dari seluruh Indonesia, diantaranya Samarinda, Jogja, dan Jember," kata Rektor Untag Surabaya Prof. Mulyanto Nugroho saat pembukaan kegiatan tersebut di Surabaya, Jumat.
Ada lima kelas yang diperlombakan yakni modifikasi sunmory style, CB harian touring, restorasi 2T/4T fashion, ricing night style, klasik modif, lokal plat L.
Prof. Nugroho mengatakan selain kontes, sejumlah kegiatan juga digelar yakni seminar, engineering up dan kuliah tamu.
"Lomba sudah digelar sejak satu bulan lalu, selama satu bulan para peserta memodifikasi motornya, hari ini karya mereka dinilai," ujar dia.
Dia melanjutkan, kontes motor ini akan memperebutkan juara 1 hingga juara harapan dan dinilai juri dari Ototrend
Ketua panitia kegiatan, Nazarudin Salman Maulana menyampaikan, tiap tahun regulasi kontes modifikasi moto berbeda. Tahun ini masing-masing kelas modifikasi mempunyai bobot penilaian masing-masing.
Seperti kelas sunmory style harus memenuhi persyaratan safety riding. CB harian touring memenuhi persyaratan modifikasi se profesional apapun berani buat jalan-jalan seluruh Indonesia.
"Jika melampirkan sertifikat perjalanan jauh seperti ke nol Aceh ada nilai plus nya," ujar dia.
Kemudian, restorasi 2T/4T fashion. Kelas ini peserta boleh memodifikasi asalkan barang standar pabrik 50 persen.
Selanjutnya ricing night style yakni motor khusus malam hari, yang membedakan, rata-rata tidak ada lampunya dan tidak sesuai lalu lintas. Kelas klasik modif terutama dinilai motor klasik. Terakhir kelas lokal plat L dengan kategori bebas.
"Ada 80 motor modifikasi dengan harga kisaran 30-80 juta. Masing-masing motor punya konsepnya yang berbeda-beda," kata mahasiswa teknik mesin angkatan 2020 ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Dies Natalis Hima Teknik Mesin ke -36 ini diikuti 80 peserta dari seluruh Indonesia, diantaranya Samarinda, Jogja, dan Jember," kata Rektor Untag Surabaya Prof. Mulyanto Nugroho saat pembukaan kegiatan tersebut di Surabaya, Jumat.
Ada lima kelas yang diperlombakan yakni modifikasi sunmory style, CB harian touring, restorasi 2T/4T fashion, ricing night style, klasik modif, lokal plat L.
Prof. Nugroho mengatakan selain kontes, sejumlah kegiatan juga digelar yakni seminar, engineering up dan kuliah tamu.
"Lomba sudah digelar sejak satu bulan lalu, selama satu bulan para peserta memodifikasi motornya, hari ini karya mereka dinilai," ujar dia.
Dia melanjutkan, kontes motor ini akan memperebutkan juara 1 hingga juara harapan dan dinilai juri dari Ototrend
Ketua panitia kegiatan, Nazarudin Salman Maulana menyampaikan, tiap tahun regulasi kontes modifikasi moto berbeda. Tahun ini masing-masing kelas modifikasi mempunyai bobot penilaian masing-masing.
Seperti kelas sunmory style harus memenuhi persyaratan safety riding. CB harian touring memenuhi persyaratan modifikasi se profesional apapun berani buat jalan-jalan seluruh Indonesia.
"Jika melampirkan sertifikat perjalanan jauh seperti ke nol Aceh ada nilai plus nya," ujar dia.
Kemudian, restorasi 2T/4T fashion. Kelas ini peserta boleh memodifikasi asalkan barang standar pabrik 50 persen.
Selanjutnya ricing night style yakni motor khusus malam hari, yang membedakan, rata-rata tidak ada lampunya dan tidak sesuai lalu lintas. Kelas klasik modif terutama dinilai motor klasik. Terakhir kelas lokal plat L dengan kategori bebas.
"Ada 80 motor modifikasi dengan harga kisaran 30-80 juta. Masing-masing motor punya konsepnya yang berbeda-beda," kata mahasiswa teknik mesin angkatan 2020 ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022