Realisasi investasi yang masuk di Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp1,5 triliun, melampaui target yang ditetapkan senilai Rp1,1 triliun.
Kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Madiun Arik Krisdiananto mengatakan investasi disumbang dari sektor UMKM dan non-UMKM.
"Realisasi investasi sudah melebihi target tahun ini," ujar Arik Krisdiananto di Madiun, Selasa.
Ia menjelaskan, per tanggal 10 Oktober lalu, total investasi telah tembus Rp1,5 triliun. Nominal itu terhimpun dari dua klasifikasi investor. Pertama, dari sektor usaha mikro dan kecil (UMK) sebesar Rp852 miliar.
"Sedangkan sektor non-UMK, realisasi investasinya mencapai senilai Rp738 miliar," kata dia.
Merujuk realisasi investasi itu maka dapat dilihat bahwa sektor UMKM di Kabupaten bertambah pesat. Demikian juga untuk sektor non-UMK, investasi itu didominasi bidang industri, perdagangan, dan jasa.
Untuk industri, di Kabupaten Madiun diketahui telah dibuka pabrik anak perusahaan PT INKA (Persero), pabrik pengolahan porang, pembuatan sepatu Yonex, dan bola piala dunia. Produk hasil dari industri tersebut telah diekspor ke luar negeri.
Ia mengaku capaian investasi hingga Rp1,5 triliun itu di luar dugaan. Dengan realisasi tersebut, maka capaian investasi Kabupaten Madiun tahun 2022 telah surplus Rp400 miliar. Itu pun masih berpeluang bertambah mengingat sisa waktu hingga akhir tahun nanti.
Ia menambahkan, target investasi tahun 2022 yang ditetapkan sebesar Rp1,1 triliun tersebut tidak berubah dari tahun sebelumnya. Hal itu terlihat dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) yang tidak pasang target baru.
"Target investasi sebelum dan setelah perubahan anggaran keuangan, tetap. Kalau untuk tahun depan, masih dalam pembahasan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Madiun Arik Krisdiananto mengatakan investasi disumbang dari sektor UMKM dan non-UMKM.
"Realisasi investasi sudah melebihi target tahun ini," ujar Arik Krisdiananto di Madiun, Selasa.
Ia menjelaskan, per tanggal 10 Oktober lalu, total investasi telah tembus Rp1,5 triliun. Nominal itu terhimpun dari dua klasifikasi investor. Pertama, dari sektor usaha mikro dan kecil (UMK) sebesar Rp852 miliar.
"Sedangkan sektor non-UMK, realisasi investasinya mencapai senilai Rp738 miliar," kata dia.
Merujuk realisasi investasi itu maka dapat dilihat bahwa sektor UMKM di Kabupaten bertambah pesat. Demikian juga untuk sektor non-UMK, investasi itu didominasi bidang industri, perdagangan, dan jasa.
Untuk industri, di Kabupaten Madiun diketahui telah dibuka pabrik anak perusahaan PT INKA (Persero), pabrik pengolahan porang, pembuatan sepatu Yonex, dan bola piala dunia. Produk hasil dari industri tersebut telah diekspor ke luar negeri.
Ia mengaku capaian investasi hingga Rp1,5 triliun itu di luar dugaan. Dengan realisasi tersebut, maka capaian investasi Kabupaten Madiun tahun 2022 telah surplus Rp400 miliar. Itu pun masih berpeluang bertambah mengingat sisa waktu hingga akhir tahun nanti.
Ia menambahkan, target investasi tahun 2022 yang ditetapkan sebesar Rp1,1 triliun tersebut tidak berubah dari tahun sebelumnya. Hal itu terlihat dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) yang tidak pasang target baru.
"Target investasi sebelum dan setelah perubahan anggaran keuangan, tetap. Kalau untuk tahun depan, masih dalam pembahasan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022