Bupati Jember Hendy Siswanto meminta posko penanggulangan bencana yang berada di desa dan kecamatan kembali diaktifkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam sewaktu-waktu selama musim hujan dan cuaca ekstrem.

"Saya minta untuk mengaktifkan posko penanggulangan bencana baik di desa maupun kecamatan terutama di lokasi yang rawan terjadinya bencana," kata Hendy usai menggelar apel kesiapsiagaan bencana di alun-alun Jember, Selasa.

Memasuki musim hujan dan cuaca ekstrem, lanjut dia, kesiapan personel dan peralatan menjadi hal sangat penting untuk penanggulangan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

"Seluruh personel penanggulangan bencana harus memberikan upaya serta kontribusi terbaik untuk mengantisipasi bencana di Kabupaten Jember agar tidak menimbulkan korban jiwa," tuturnya.

Para personel yang terlibat dalam penanggulangan bencana mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Linmas, Dishub hingga relawan saling bersinergi menyebar di 31 kecamatan di Kabupaten Jember khususnya di beberapa kecamatan yang rawan terjadinya bencana.

"Pemerintah sebagai pelindung dan pengayom masyarakat bergerak cepat dan efisien jika terjadi bencana. Hal itu juga merujuk dari info BMKG terkait kondisi di musim hujan," katanya.

Dalam penanganan bencana, pihaknya meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk menebang ranting pohon yang telah rapuh dan menertibkan baliho semi permanen yang dapat menjadi pemicu terjadinya bencana.

"Selain itu, membersihkan saluran air dan juga mengecek hidro meteorologi juga sangat penting, sehingga saya mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tetap memantau aliran sampah dari hulu ke hilir," ujarnya.

Pemkab Jember, lanjut dia, akan menyiapkan ASN untuk berkolaborasi dengan relawan saat terjadi bencana sewaktu-waktu, sehingga penanganan bencana dapat dilakukan dengan maksimal.

"Kami juga meminta seluruh kepala sekolah untuk mewaspadai bangunan sekolah yang sudah rapuh dan segera melaporkan ke Dinas Pendidikan agar tidak terjadi bencana yang tidak diinginkan saat kegiatan belajar mengajar (KBM)," katanya.

Hendy mengatakan berbagai langkah preventif untuk menanggulangi bencana akan dilakukan, namun pihaknya juga meminta masyarakat untuk melakukan sedekah dan berdoa kepada Allah SWT agar Kabupaten Jember terhindar dari segala macam musibah.

Selama sepekan terakhir, bencana longsor dan pohon tumbang beberapa kali terjadi di jalur perbatasan Jember-Banyuwangi yakni di kawasan Gunung Gumitir dan Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022