Omzet makanan kucing dengan merek dagang Cleo yang diproduksi di Kawasan Balongbendo, Sidoarjo, oleh PT Central Windu Sejati (CPPETINDO) naik 116 persen selama pandemi COVID-19.
"Data iPrice Insight menunjukkan bahwa penjualan makanan kucing Cleo selama pandemi naik sebesar 116 persen," kata CPPETINDO Business Unit Head, Ahmad Fachrur Rivai usai acara Cleoversary ke-4 di Surabaya, Minggu (23/10).
Fachrur bersyukur Cleo bisa tetap eksis dan mencatatkan kinerja positif selama masa pandemi ketika hampir semua industri mengalami penurunan.
Atas hasil itu, Cleo kini telah melakukan ekspor ke sejumlah negara tetangga seperti Brunei Darussalam dan Malaysia.
"Untuk itu Cleo terus menjajaki pasar negara lain. Selain kawasan ASEAN, kami juga menjajaki negara dengan populasi muslim besar. Tantangannya adalah kita harus menyesuaikan produk dengan kondisi dan regulasi negara setempat," ucap Fachrur.
Pria yang akrab dipanggil Alul ini mengatakan, keseriusan Cleo didalam industri pet food ini didasari dengan semangat yang tinggi.
"Teruji di kala pandemi kami tetap bertumbuh dan sustain berkat dukungan kolaborasi bersama seluruh ekosistem pendukung seperti pet shop, agents, pet experts, pet experts, dan communities," ujarnya.
Hal tersebut, sebut Alul, membuat Cleo lebih percaya diri agar bisa lebih dikenal dan menjadi pilihan terbaik bagi kucing kesayangan.
"Cleo juga yakin bahwa perjalanan ini bukan hanya sekedar bisnis semata, namun bisa menjadi sebuah perjalanan yang melibatkan hati," ucapnya.
"Selain itu juga bisa berdampak baik bagi lingkungan sekitar khususnya pada Pet industri," ujar Alul. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022