Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Jawa Timur mendukung penghapusan pekerjaan rumah (PR) bagi pelajar di sekolah dasar dan sekolah menegah pertama Kota Surabaya.
Ketua SAPMA Pemuda Pancasila Jatim Arderio Hukom di Surabaya, Jumat, mengatakan hal ini bukan serta merta sebagai kabar gembira, tapi ini justru menjadi tanggung jawab bersama antara lingkungan tempat tinggal, sekolah dan bermain.
"Ini akan menjadi fondasi tumbuh kembang setiap anak SD dan SMP," katanya.
Menurut dia, pembentukan karakter akan menentukan masa depan siswa SD dan SMP.
Alangkah baiknya, lanjut dia, nafas-nafas Pancasila tetap diberikan agar gotong royong juga persatuan tetap tertanam mulai dari siswa SD dan SMP.
"Tugas kita bersama adalah bagaimana bisa tetap memberikan nafas-nafas Pancasila agar nilai-nilai persatuan tetap tertanam sejak SD dan SMP," ujar dia.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, penghapusan PR pelajar di sekolah akan dimulai pada 10 November 2022, yakni bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Untuk itu, Eri meminta sekolah tidak boleh membebani siswa dengan PR sebab Pemkot Surabaya tengah mengedepankan proses pertumbuhan karakter siswa.
"Sebetulnya PR itu jangan membebani anak-anak, tapi yang saya ubah PR itu adalah untuk kegiatan pembentukan karakter. Saya harap, meskipun ada PR tapi tidak terlalu berat dan terlalu banyak, yang penting adalah pertumbuhan karakter mereka," kata Eri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Ketua SAPMA Pemuda Pancasila Jatim Arderio Hukom di Surabaya, Jumat, mengatakan hal ini bukan serta merta sebagai kabar gembira, tapi ini justru menjadi tanggung jawab bersama antara lingkungan tempat tinggal, sekolah dan bermain.
"Ini akan menjadi fondasi tumbuh kembang setiap anak SD dan SMP," katanya.
Menurut dia, pembentukan karakter akan menentukan masa depan siswa SD dan SMP.
Alangkah baiknya, lanjut dia, nafas-nafas Pancasila tetap diberikan agar gotong royong juga persatuan tetap tertanam mulai dari siswa SD dan SMP.
"Tugas kita bersama adalah bagaimana bisa tetap memberikan nafas-nafas Pancasila agar nilai-nilai persatuan tetap tertanam sejak SD dan SMP," ujar dia.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, penghapusan PR pelajar di sekolah akan dimulai pada 10 November 2022, yakni bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Untuk itu, Eri meminta sekolah tidak boleh membebani siswa dengan PR sebab Pemkot Surabaya tengah mengedepankan proses pertumbuhan karakter siswa.
"Sebetulnya PR itu jangan membebani anak-anak, tapi yang saya ubah PR itu adalah untuk kegiatan pembentukan karakter. Saya harap, meskipun ada PR tapi tidak terlalu berat dan terlalu banyak, yang penting adalah pertumbuhan karakter mereka," kata Eri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022