Polres Sumenep, Jawa Timur menyalurkan bantuan berupa paket sembako kepada para korban puting beliung di Kecamatan Kalianget, Sumenep pada 10 Oktober 2022.
Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko di Sumenep, Selasa, menjelaskan penyaluran bantuan itu sebagai bentuk kepedulian polisi dalam mengurangi beban para korban bencana.
"Jumlah dan nilai bantuan ini belum seberapa, akan tetapi yang kami harapkan bukan jumlahnya melainkan kepedulian pada korban," katanya.
Ia juga mendoakan warga terdampak bencana di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, diberi ketabahan, karena bencana di satu sisi juga merupakan ujian dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Dan setiap kejadian dan musibah yang datang ini pasti ada hikmah positif agar keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT lebih baik lagi," ujarnya.
Bencana puting beliung terjadi di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Sumenep pada 10 Oktober 2022, sekitar pukul 15.00 WIB.
Akibat musibah itu, 18 bangunan yang terdiri atas 13 rumah warga, satu masjid, dan tiga mushalla rusak.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep, angin kencang dan puting beliung salah satu jenis bencana yang rawan terjadi di Kabupaten Sumenep saat musim hujan dan pancaroba seperti sekarang ini.
Jenis bencana lainnya yang juga rawan terjadi di kabupaten paling timur di Pulau Madura ini adalah banjir, tanah longsor.
Selama 2021, institusi merilis 181 kejadian bencana alam di Kabupaten Sumenep, meliputi puting beliung delapan kejadian, angin kencang disertai hujan deras 47 kejadian, angin kencang 50 kejadian, satu kali hujan deras, dan tiga kejadian longsor.
"Namun, meski banyak kejadian bencana selama 2021, alhamdulillah tidak ada yang menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pemkab Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko di Sumenep, Selasa, menjelaskan penyaluran bantuan itu sebagai bentuk kepedulian polisi dalam mengurangi beban para korban bencana.
"Jumlah dan nilai bantuan ini belum seberapa, akan tetapi yang kami harapkan bukan jumlahnya melainkan kepedulian pada korban," katanya.
Ia juga mendoakan warga terdampak bencana di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, diberi ketabahan, karena bencana di satu sisi juga merupakan ujian dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Dan setiap kejadian dan musibah yang datang ini pasti ada hikmah positif agar keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT lebih baik lagi," ujarnya.
Bencana puting beliung terjadi di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Sumenep pada 10 Oktober 2022, sekitar pukul 15.00 WIB.
Akibat musibah itu, 18 bangunan yang terdiri atas 13 rumah warga, satu masjid, dan tiga mushalla rusak.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep, angin kencang dan puting beliung salah satu jenis bencana yang rawan terjadi di Kabupaten Sumenep saat musim hujan dan pancaroba seperti sekarang ini.
Jenis bencana lainnya yang juga rawan terjadi di kabupaten paling timur di Pulau Madura ini adalah banjir, tanah longsor.
Selama 2021, institusi merilis 181 kejadian bencana alam di Kabupaten Sumenep, meliputi puting beliung delapan kejadian, angin kencang disertai hujan deras 47 kejadian, angin kencang 50 kejadian, satu kali hujan deras, dan tiga kejadian longsor.
"Namun, meski banyak kejadian bencana selama 2021, alhamdulillah tidak ada yang menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pemkab Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022