Pegiat "event organizer" (EO) merindukan penyelenggaraan kegiatan yang mengundang keramaian kembali berlangsung normal.
Ketua Umum Asosiasi Event Organizer DPD Forum Backstager Jawa Timur Lukman Sadaya menjelaskan industri kreatif sebenarnya sudah sangat menggeliat seiring melandainya pandemi virus corona (COVID-19).
"Terbukti sudah banyak kegiatan festival musik atau konser yang sukses terselenggara dihadiri massa dalam jumlah besar karena semua sudah haus hiburan setelah sekian lama mati suri," katanya di Surabaya, Senin.
Namun akhir-akhir ini banyak penyelenggaraan kegiatan yang berpotensi mendatangkan massa dalam jumlah besar harus ditunda atau dibatalkan dengan berbagai macam pertimbangan dari pihak kepolisian.
Menurut Lukman, bisa jadi karena dampak tragedi Kanjuruhan, Malang, yang telah merenggut ratusan korban jiwa.
"Kegiatan apapun sebenarnya sudah bisa terselenggara tetapi semua teman-teman EO harus tetap mematuhi aturan main yang sudah di tetapkan oleh para pemangku kepentingan," ujarnya.
Sebelumnya, Lukman mencontohkan, banyak kegiatan yang digelar berlangsung tertib dan lancar.
"Seperti terakhir ini UMKM Festival yang diselenggarakan oleh sahabat saya Tomliwafa. Juga banyak penyelenggaraan kegiatan lain yang keren dan lancar," katanya.
Namun belakangan banyak penyelenggaraan kegiatan yang terpaksa dibatalkan oleh pihak kepolisian.
Menurutnya, pembatalan penyelenggaraan kegiatan yang berpotensi mendatangkan massa sangat merugikan tidak hanya bagi kalangan EO, tapi juga vendor sound system, rigging, hingga tenan makanan atau UMKM yang seharusnya bisa membuka stan.
"Padahal semestinya dengan adanya penyelenggaraan kegiatan, pelaku UMKM bisa mendapatkan pemasukan yang sangat besar, serta meningkatkan omset," tuturnya.
Agar penyelenggaraan kegiatan bisa kembali berlangsung normal, Lukman menyatakan akan segera mengambil langkah dengan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Saya akan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan agar penyelenggaraan kegiatan di Jawa Timur bisa kembali berjalan dengan tertib dan lancar," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Ketua Umum Asosiasi Event Organizer DPD Forum Backstager Jawa Timur Lukman Sadaya menjelaskan industri kreatif sebenarnya sudah sangat menggeliat seiring melandainya pandemi virus corona (COVID-19).
"Terbukti sudah banyak kegiatan festival musik atau konser yang sukses terselenggara dihadiri massa dalam jumlah besar karena semua sudah haus hiburan setelah sekian lama mati suri," katanya di Surabaya, Senin.
Namun akhir-akhir ini banyak penyelenggaraan kegiatan yang berpotensi mendatangkan massa dalam jumlah besar harus ditunda atau dibatalkan dengan berbagai macam pertimbangan dari pihak kepolisian.
Menurut Lukman, bisa jadi karena dampak tragedi Kanjuruhan, Malang, yang telah merenggut ratusan korban jiwa.
"Kegiatan apapun sebenarnya sudah bisa terselenggara tetapi semua teman-teman EO harus tetap mematuhi aturan main yang sudah di tetapkan oleh para pemangku kepentingan," ujarnya.
Sebelumnya, Lukman mencontohkan, banyak kegiatan yang digelar berlangsung tertib dan lancar.
"Seperti terakhir ini UMKM Festival yang diselenggarakan oleh sahabat saya Tomliwafa. Juga banyak penyelenggaraan kegiatan lain yang keren dan lancar," katanya.
Namun belakangan banyak penyelenggaraan kegiatan yang terpaksa dibatalkan oleh pihak kepolisian.
Menurutnya, pembatalan penyelenggaraan kegiatan yang berpotensi mendatangkan massa sangat merugikan tidak hanya bagi kalangan EO, tapi juga vendor sound system, rigging, hingga tenan makanan atau UMKM yang seharusnya bisa membuka stan.
"Padahal semestinya dengan adanya penyelenggaraan kegiatan, pelaku UMKM bisa mendapatkan pemasukan yang sangat besar, serta meningkatkan omset," tuturnya.
Agar penyelenggaraan kegiatan bisa kembali berlangsung normal, Lukman menyatakan akan segera mengambil langkah dengan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Saya akan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan agar penyelenggaraan kegiatan di Jawa Timur bisa kembali berjalan dengan tertib dan lancar," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022