Pemerintah Kota Surabaya di Provinsi Jawa Timur pada Senin mulai merelokasi warga yang menghuni bangunan liar di bawah jembatan tol dan Kampung 1001 Malam di kawasan Jalan Lasem Barat, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan.

"Warga yang ber-KTP Surabaya bukan sekadar kami memindahkan ke rusun, tapi juga sediakan pekerjaan. Kami juga berkoordinasi dengan Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa), khusus warga non-KTP Surabaya juga akan dipindahkan ke rusun yang dikelola oleh pemerintah provinsi," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Pemerintah Kota Surabaya memindahkan warga yang menghuni bangunan liar di bawah jembatan tol dan Kampung 1001 Malam ke rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) Sumur Welut.

Setelah bangunan liar dikosongkan, Wali Kota mengatakan, lahan di kawasan tersebut akan digunakan untuk membangun rumah pompa guna mengatasi masalah genangan di wilayah Kecamatan Krembangan dan sekitarnya.

Dia mengatakan bahwa selain memfasilitasi pemindahan tempat tinggal warga, pemerintah kota membantu pengurusan administrasi kependudukan warga, termasuk pemindahan sekolah anak-anak mereka.

"Kenapa saya turun langsung ke lapangan, tujuannya untuk memastikan sekolahnya anak-anaknya juga. Jadi pemerintah bukan hanya menggusur tok, tapi sekaligus memberikan kepastian administrasi kependudukannya, sekolah, dan sebagainya," katanya.

Warga yang dipindahkan dari kawasan jembatan tol dan Kampung 1001 Malam, menurut dia, juga akan diberi pelatihan keterampilan seperti menjahit, pertukangan, dan pembuatan paving.

"Jadi kami sesuaikan dulu minat dan kemampuannya di bidang apa, nanti kami arahkan dan dilatih, agar pendapatannya meningkat jadi Rp5 juta per bulan," kata dia.

Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan bahwa ada 16 keluarga yang tinggal di bawah kolong jembatan tol dan 146 keluarga yang tinggal di Kampung 1001 Malam.

Menurut dia, sebanyak 16 keluarga yang sebelumnya tinggal di bawah kolong jembatan tol untuk sementara ditampung di Kantor Kecamatan Lakarsantri karena rusunawa masih disiapkan.

"Karena rusunawa yang akan ditinggali masih dibersihkan sebagian, jadi sementara kami tampung di Kantor Kecamatan Lakarsantri dulu. Insya Allah akan selesai semua pada Rabu (19/10)," kata Anna.

Ia mengatakan bahwa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil akan membantu pengurusan administrasi kependudukan warga yang direlokasi ke rusunawa.

"Pemindahan sekolah juga sedang diproses oleh rekan-rekan dari Dinas Pendidikan," tutur dia.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022