Sebanyak 70 personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) diterjunkan untuk membantu mempercepat pembangunan desa tertinggal di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
"Desa yang menjadi sasaran program TMMD kali ini adalah Desa Bujur Barat," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Selasa.
Desa Bujur Barat merupakan salah satu desa di Kecamatan Batumarmar, Pamekasan yang membutuhkan perhatian khusus pemerintah, karena pembangunan di desa belum memadai.
Selain banyak akses jalur lintas yang rusak, juga karena desa itu masuk desa yang rawan kekeringan.
"Karena itu, program TMMD kami arahkan untuk membantu mempercepat pembangunan di desa tersebut," katanya, menjelaskan.
TMMD merupakan program lintas sektoral yang melibatkan unsur TNI bersama pemerintah dan seluruh elemen masyarakat lain.
Program ini sengaja dicanangkan pemerintah bersama TNI dalam rangka membantu ikut serta mendukung akselerasi pembangunan nasional, baik secara fisik maupun non fisik.
"Kegiatan TMMD ini memiliki arti dan peran yang strategis, yakni meningkatkan kembali semangat kebersamaan, gotong royong, serta membersamai nilai-nilai budaya, agama dan leluhur kita yang rupanya saat ini mulai tergerus oleh arus perubahan zaman, dan revolusi industri yang begitu cepat," katanya.
Kehadiran TNI melalui program TMMD di desa itu, diharapkan bisa mengembalikan semangat gotong-royong, serta pola hidup yang berdasarkan agama dan kebudayaan serta nilai nilai luhur bangsa, memperkuat persatuan, kesatuan dalam membangun bangsa dan negara yang pada gilirannya untuk mewujudkan kesejahteraan, keamanan, pertahanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Melalui kegiatan TMMD ini, diharapkan akan menimbulkan kesadaran baru tentang pentingnya kebersamaan TNI bersama rakyat dan semangat kegotongroyongan sebagai bagian dari hal yang khas dimiliki oleh bangsa Indonesia.
"Dan semangat kemanunggalan TNI bersama rakyat yang pada akhirnya akan bermuara pada rasa, kebersamaan, dan kesatuan bangsa yang kokoh sebagai modal utama dalam kesinambungan pembangunan nasional," katanya, menambahkan.
Program TMMD kali ini menyasar dua hal, yakni pembangunan fisik dan non-fisik.
Menurut Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Inf Ubaidillah, pembangunan fisik pada upaya pembangunan jalan desa, masjid, mushalla, dan lembaga pendidikan, sedangkan non-fisik pada pendidikan dan pelatihan masyarakat desa.
"Jadi ada dua misi, yakni misi fisik dan non-fisik. Misi fisik berupa percepatan pembangunan, sedangkan yang non-fisik, terwujudnya masyarakat berwawasan kebangsaan yang bersumber dari nilai budaya, agama," katanya.
Pelepasan puluhan TNI ke Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan itu dilakukan langsung oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pendopo Pamekasan didampingi Dandim 0826 Pamekasan Letkol Inf Ubaidillah dan Kapolres Pamekasan AKBP Rogib Trianto, serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Desa yang menjadi sasaran program TMMD kali ini adalah Desa Bujur Barat," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Selasa.
Desa Bujur Barat merupakan salah satu desa di Kecamatan Batumarmar, Pamekasan yang membutuhkan perhatian khusus pemerintah, karena pembangunan di desa belum memadai.
Selain banyak akses jalur lintas yang rusak, juga karena desa itu masuk desa yang rawan kekeringan.
"Karena itu, program TMMD kami arahkan untuk membantu mempercepat pembangunan di desa tersebut," katanya, menjelaskan.
TMMD merupakan program lintas sektoral yang melibatkan unsur TNI bersama pemerintah dan seluruh elemen masyarakat lain.
Program ini sengaja dicanangkan pemerintah bersama TNI dalam rangka membantu ikut serta mendukung akselerasi pembangunan nasional, baik secara fisik maupun non fisik.
"Kegiatan TMMD ini memiliki arti dan peran yang strategis, yakni meningkatkan kembali semangat kebersamaan, gotong royong, serta membersamai nilai-nilai budaya, agama dan leluhur kita yang rupanya saat ini mulai tergerus oleh arus perubahan zaman, dan revolusi industri yang begitu cepat," katanya.
Kehadiran TNI melalui program TMMD di desa itu, diharapkan bisa mengembalikan semangat gotong-royong, serta pola hidup yang berdasarkan agama dan kebudayaan serta nilai nilai luhur bangsa, memperkuat persatuan, kesatuan dalam membangun bangsa dan negara yang pada gilirannya untuk mewujudkan kesejahteraan, keamanan, pertahanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Melalui kegiatan TMMD ini, diharapkan akan menimbulkan kesadaran baru tentang pentingnya kebersamaan TNI bersama rakyat dan semangat kegotongroyongan sebagai bagian dari hal yang khas dimiliki oleh bangsa Indonesia.
"Dan semangat kemanunggalan TNI bersama rakyat yang pada akhirnya akan bermuara pada rasa, kebersamaan, dan kesatuan bangsa yang kokoh sebagai modal utama dalam kesinambungan pembangunan nasional," katanya, menambahkan.
Program TMMD kali ini menyasar dua hal, yakni pembangunan fisik dan non-fisik.
Menurut Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Inf Ubaidillah, pembangunan fisik pada upaya pembangunan jalan desa, masjid, mushalla, dan lembaga pendidikan, sedangkan non-fisik pada pendidikan dan pelatihan masyarakat desa.
"Jadi ada dua misi, yakni misi fisik dan non-fisik. Misi fisik berupa percepatan pembangunan, sedangkan yang non-fisik, terwujudnya masyarakat berwawasan kebangsaan yang bersumber dari nilai budaya, agama," katanya.
Pelepasan puluhan TNI ke Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan itu dilakukan langsung oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pendopo Pamekasan didampingi Dandim 0826 Pamekasan Letkol Inf Ubaidillah dan Kapolres Pamekasan AKBP Rogib Trianto, serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022