Pemerintah Provinsi Jawa Timur melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui inovasi Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (Samkopi UMKM).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan inovasi pelayanan uang digagas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) provinsi setempat itu juga melayani sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan (SWDKLLJ) dan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Tahunan berbasis digital.
"Layanan ini bertujuan untuk mengembangkan usaha UMKM serta memberikan kemudahan pelayanan masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan," katanya, melalui keterangan tertulis di Surabaya, Selasa.
Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa inovasi tersebut menjadi layanan yang melahirkan win-win profit antara koperasi, UMKM, masyarakat dan pemerintah, khususnya instansi Bapenda.
Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu menandaskan inovasi Samkopi UMKM juga mendukung layanan One Pesantren One Product (OPOP) yang juga memiliki layanan Samsat.
“Sebetulnya pelayanan seperti 'Samsat OPOP' ini sudah banyak. Saya rasa Samkopi UMKM ini bagian dari perluasannya,” ujarnya.
Mantan Menteri Sosial itu menambahkan, inovasi Samkopi UMKM tersebut mendukung prediksi Jack Ma yang mengungkapkan di tahun 2030 diprediksi 99 persen UMKM di dunia akan berjalan secara daring, yaitu 85 persen melalui e-Commerce, serta 80 persen ekonomi dunia akan ditopang oleh UMKM.
Di Jatim, Khofifah menyebut UMKM sudah berkontribusi sebesar 57,81 persen pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Penguatan dari berbagai sektor memang sudah harus saling berseiring guna memberikan ruang tumbuh kembang produktif bagi koperasi dan UMKM di manapun,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Khofifah, ketika Koperasi dan UMKM telah masuk pada ekosistem digital, maka kini transaksi sudah tiada batasan. Masing-masing daerah bisa melakukan transaksi dari mana saja sehingga bisa saling menguatkan.
“Pada momen seperti ini, inovasi-inovasi harus dibuat agar bisa membangun sinergitas dan koneksitas lebih kuat, luas, serta harus dilakukan bersama-sama. Masing-masing lini melakukan penguatan pada sektor digital ekosistem. Intinya sinergitas antar elemen strategis harus nyekrup supaya berjalan dengan maksimal,” ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan inovasi pelayanan uang digagas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) provinsi setempat itu juga melayani sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan (SWDKLLJ) dan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Tahunan berbasis digital.
"Layanan ini bertujuan untuk mengembangkan usaha UMKM serta memberikan kemudahan pelayanan masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan," katanya, melalui keterangan tertulis di Surabaya, Selasa.
Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa inovasi tersebut menjadi layanan yang melahirkan win-win profit antara koperasi, UMKM, masyarakat dan pemerintah, khususnya instansi Bapenda.
Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu menandaskan inovasi Samkopi UMKM juga mendukung layanan One Pesantren One Product (OPOP) yang juga memiliki layanan Samsat.
“Sebetulnya pelayanan seperti 'Samsat OPOP' ini sudah banyak. Saya rasa Samkopi UMKM ini bagian dari perluasannya,” ujarnya.
Mantan Menteri Sosial itu menambahkan, inovasi Samkopi UMKM tersebut mendukung prediksi Jack Ma yang mengungkapkan di tahun 2030 diprediksi 99 persen UMKM di dunia akan berjalan secara daring, yaitu 85 persen melalui e-Commerce, serta 80 persen ekonomi dunia akan ditopang oleh UMKM.
Di Jatim, Khofifah menyebut UMKM sudah berkontribusi sebesar 57,81 persen pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Penguatan dari berbagai sektor memang sudah harus saling berseiring guna memberikan ruang tumbuh kembang produktif bagi koperasi dan UMKM di manapun,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Khofifah, ketika Koperasi dan UMKM telah masuk pada ekosistem digital, maka kini transaksi sudah tiada batasan. Masing-masing daerah bisa melakukan transaksi dari mana saja sehingga bisa saling menguatkan.
“Pada momen seperti ini, inovasi-inovasi harus dibuat agar bisa membangun sinergitas dan koneksitas lebih kuat, luas, serta harus dilakukan bersama-sama. Masing-masing lini melakukan penguatan pada sektor digital ekosistem. Intinya sinergitas antar elemen strategis harus nyekrup supaya berjalan dengan maksimal,” ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022