Korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pascapertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya bertambah menjadi 129 orang.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi di Kabupaten Malang, Minggu mengatakan bahwa hingga saat ini tambahan dua orang korban meninggal dunia tersebut meninggal usai menjalani perawatan.
"Untuk jumlah korban saat ini masih kita cocokkan, yang sudah pasti sebanyak 129 orang. Mudah-mudahan jangan bertambah," kata Muhadjir.
Muhadjir menjelaskan, saat ini tim di lapangan masih mengumpulkan fakta-fakta di lapangan dan akan dilakukan investigasi terkait tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu malam (1/10) tersebut.
Menurutnya, untuk saat ini fokus penanganan yang dilakukan adalah kepada para korban yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di wilayah tersebut. Setelah itu, baru akan dilakukan investigasi dan kemudian mengambil sikap dari kejadian itu.
"Saat ini kita fokus pada yang menjadi korban. Untuk yang sakit akan kami layani secara gratis dan untuk yang meninggal kami siapkan santunan dari provinsi dan kabupaten kota," katanya.
Ia menambahkan, untuk saat ini penanganan terhadap korban yang merupakan para pendukung Aremania tersebut sudah cukup baik. Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut menjadi pelajaran bersama agar tidak terulang di kemudian hari.
"Penanganan sangat baik. Atas nama pemerintah dan pribadi, kami menyampaikan bela sungkawa dan prihatin serta menyesalkan kejadian ini. Ini pelajaran bagi kita semua agar tidak terjadi lagi," ujarnya.
Sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.
Baca juga: Mabes Polri kirim tim DVI identifikasi korban tragedi Kanjuruhan Malang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022