Kepala SMP Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Indonesia (YPPI) 1 Surabaya Titris Hariyanti Utami menciptakan motif batik daun gedi.

"Awalnya saya menciptakan ini untuk Kampung Gedi di Jalan Donokerto, Kecamatan Simokerto. Saya mengajak seluruh guru dan siswa di lingkungan sekolah untuk mendukung program menanam gedi," ujar Titris saat Coaching Clinic Batik D'Gedi di SMP YPPI 1 Surabaya, Jumat.

Ia mengaku dari daun gedi muncul inovasi olahan makanan seperti keripik hingga es krim, lalu saat ini menjadi motif batik.

"Motif gedi milik SMP YPPI 1. Untuk motif sudah kami HAKI," ujarnya.

Dia menjelaskan, bahwa pembuatan batik gedi ini sendiri dikerjakan oleh para siswanya. Namun tak hanya sekadar mengerjakan, Titris berharap dari situ siswa bisa memperoleh pelajaran tentang kesabaran dan ketelatenan.

"Karena batik itu budaya Indonesia yang mungkin tidak semua orang suka dengan proses, apalagi canting itu lama. Dari batik, anak-anak itu sudah belajar banyak hal," ucapnya.

Tak disangkanya, ternyata para siswa sangat antusias mengikuti prosesnya, bahkan masuk dalam kurikulum belajar di YPPI 1.

Kami ada namanya rumah karya. Ada berbentuk olahan (makanan), art and craft, dan literasi. Ada tiga komponen. Art and craft itu macam-macam, bisa batik. Kemudian batik itu nantinya mau dibuat apa, misalnya dibuat hiasan dinding," kata Titris.

Sementara itu, Camat Simokerto Deddy Sjahrial Kusuma berharap pohon gedi nantinya bisa ditanam oleh warga, dengan konsep satu rumah, satu pohon. Output-nya, nanti terbentuk Kampung Gedi.

"Nanti dibuat sebagai ikonnya Kecamatan Simokerto, khususnya Kapasan. Di Kapasan sudah ada Pecinan. Nah, ini ikon kedua. Nanti kami mencoba padat karyakan dan mengemasnya, karena kemarin juga sudah diskusi dengan pemerintah kota," tuturnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022