Program Agro Solution PT Petrokimia Gresik mampu meningkatkan produksi kedelai Jepang atau edamame yang dipanen di Desa Rowo Tengah, Kabupaten Jember, Senin.
"Dari hasil panen demplot, Agro Solution mampu meningkatkan produktivitas edamame hingga 13,2 ton per hektare atau meningkat 6 persen dibandingkan dengan budidaya petani sebelumnya yang hanya 12,4 ton per hektare," kata Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih di Kabupaten Jember.
Ia mengatakan akan terus memperluas jangkauan manfaat dari program Agro Solution dan untuk pertama kalinya, program diinisasi Pupuk Indonesia selaku holding Petrokimia Gresik itu menggelar demplot untuk komoditas edamame.
"Program Agro Solution baru menyasar petani edamame di Temanggung (Jawa Tengah) dan Jember (Jawa Timur). Sedangkan untuk demplotnya di Jember yang pertama kali. Alhamdulillah produktivitas dan pendapatan petani meningkat," tuturnya.
Program Agro Solution menyasar petani edamame pada demonstration plot (demplot) di Desa Rowo Tengah, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember dan dari hasil panen program kemitraan bersama PT Mitratani Dua Tujuh tercatat pendapatan petani edamame meningkat hingga Rp5,5 juta/ha.
"Pendapatan petani juga meningkat, petani edamame Jember memperoleh pendapatan sebesar Rp82,2 juta per hektare. Penghasilan itu bertambah 7 persen atau Rp 5,5 juta per hektare dibandingkan dengan hasil sebelumnya sekitar Rp76,7 juta per hektare," katanya.
Ia menjelaskan peningkatan produktivitas dan pendapatan itu dihasilkan dari aplikasi pupuk organik Petroganik sebanyak 480 kilogram per hektare, kemudian pupuk nonsubsidi Petrocas masing-masing 480 kilogram per hektare, kemudian Petro Gladiator (2 kilogram per hektare), Phonska Plus (200 kilogram per hektare), Urea (150 kilogram per hektare), ZA Plus (50 kilogram per hektare), dan Petro Biofertil (40 kilogram per hektare).
Sedangkan, ZA Plus merupakan produk baru yang diluncurkan tepat pada perayaan tahun emas 50 tahun Petrokimia Gresik. Petro ZA Plus itu menjadi wujud kontribusi perusahaan untuk kemajuan pertanian di Indonesia dan dalam upaya bersama-sama menjaga ketahanan pangan nasional.
ZA Plus memiliki kandungan Nitrogen 21 persen, Sulfur 24 persen, dan Zinc 1000 ppm, sehingga keunggulan pupuk itu mampu memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah daun dan menjadikan warna daun nampak lebih hijau.
Selain itu juga meningkatkan mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa, dan besar buah/umbi, serta menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit. Pada panen hari ini, kualitas edamame tampak dari bentuk fisiknya, lebih berbobot.
"Demplot itu sekaligus menjadi media edukasi kami untuk petani. Jika penggunaan pupuk nonsubsidi mampu meningkatkan pendapatan petani, sehingga petani tidak bergantung pada pupuk bersubsidi yang alokasinya sangat terbatas," katanya.
Ia berharap demplot itu dapat ditiru petani edamame lain di Jember dan Jawa Timur, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Program Agro Solution di Jatim bagian timur yakni Kabupaten Jember, Lumajang, Bondowoso, dan Banyuwangi telah menyasar di lahan seluas 7.599,31 hektare dengan melibatkan 3.484 petani dengan komoditas yang digarap yakni padi, tebu dan hortikultura.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Dari hasil panen demplot, Agro Solution mampu meningkatkan produktivitas edamame hingga 13,2 ton per hektare atau meningkat 6 persen dibandingkan dengan budidaya petani sebelumnya yang hanya 12,4 ton per hektare," kata Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih di Kabupaten Jember.
Ia mengatakan akan terus memperluas jangkauan manfaat dari program Agro Solution dan untuk pertama kalinya, program diinisasi Pupuk Indonesia selaku holding Petrokimia Gresik itu menggelar demplot untuk komoditas edamame.
"Program Agro Solution baru menyasar petani edamame di Temanggung (Jawa Tengah) dan Jember (Jawa Timur). Sedangkan untuk demplotnya di Jember yang pertama kali. Alhamdulillah produktivitas dan pendapatan petani meningkat," tuturnya.
Program Agro Solution menyasar petani edamame pada demonstration plot (demplot) di Desa Rowo Tengah, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember dan dari hasil panen program kemitraan bersama PT Mitratani Dua Tujuh tercatat pendapatan petani edamame meningkat hingga Rp5,5 juta/ha.
"Pendapatan petani juga meningkat, petani edamame Jember memperoleh pendapatan sebesar Rp82,2 juta per hektare. Penghasilan itu bertambah 7 persen atau Rp 5,5 juta per hektare dibandingkan dengan hasil sebelumnya sekitar Rp76,7 juta per hektare," katanya.
Ia menjelaskan peningkatan produktivitas dan pendapatan itu dihasilkan dari aplikasi pupuk organik Petroganik sebanyak 480 kilogram per hektare, kemudian pupuk nonsubsidi Petrocas masing-masing 480 kilogram per hektare, kemudian Petro Gladiator (2 kilogram per hektare), Phonska Plus (200 kilogram per hektare), Urea (150 kilogram per hektare), ZA Plus (50 kilogram per hektare), dan Petro Biofertil (40 kilogram per hektare).
Sedangkan, ZA Plus merupakan produk baru yang diluncurkan tepat pada perayaan tahun emas 50 tahun Petrokimia Gresik. Petro ZA Plus itu menjadi wujud kontribusi perusahaan untuk kemajuan pertanian di Indonesia dan dalam upaya bersama-sama menjaga ketahanan pangan nasional.
ZA Plus memiliki kandungan Nitrogen 21 persen, Sulfur 24 persen, dan Zinc 1000 ppm, sehingga keunggulan pupuk itu mampu memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah daun dan menjadikan warna daun nampak lebih hijau.
Selain itu juga meningkatkan mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa, dan besar buah/umbi, serta menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit. Pada panen hari ini, kualitas edamame tampak dari bentuk fisiknya, lebih berbobot.
"Demplot itu sekaligus menjadi media edukasi kami untuk petani. Jika penggunaan pupuk nonsubsidi mampu meningkatkan pendapatan petani, sehingga petani tidak bergantung pada pupuk bersubsidi yang alokasinya sangat terbatas," katanya.
Ia berharap demplot itu dapat ditiru petani edamame lain di Jember dan Jawa Timur, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Program Agro Solution di Jatim bagian timur yakni Kabupaten Jember, Lumajang, Bondowoso, dan Banyuwangi telah menyasar di lahan seluas 7.599,31 hektare dengan melibatkan 3.484 petani dengan komoditas yang digarap yakni padi, tebu dan hortikultura.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022